Bagikan:

JAKARTA - Kepala Pusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana menyebut kondisi Sultan Rif’at Al Fatih yang menjadi korban kecelakaan kabel serat optik mulai membaik. Berat badan yang sempat turun drastis kini mulai naik perlahan.

“Saat ini fungsi hati telah normal, berat badan semula 46,7 kilogram telah naik menjadi 52,7 kilogram," ujar Asep dalam keterangannya, Jumat, 29 September.

Kemudian aspirasi pneumonia juga disebut sudah baik. Sementara penyakit Hepatitis C yang diderita Sultan Rif’at Al Fatih saat ini masih perosr pengobatan dengan pemberian antivirus selama 3 bulan.

Rif’at juga telah mendapatkan tindakan Fluoroskopi oleh Radiointervensi, Bronkoskopi untuk bronchial toilet, Esofagoskopi, dan Medialisasi pita suara dengan penyuntikan lemak dari perut ke pita suara (injeksi laringoplasti). Selanjutnya, akan dilakukan dilatasi balon untuk mengatasi striktur esofagus.

“Saat ini telah dilakukan dilatasi balon sebanyak 2 kali. Rencana Selasa 26 September akan dilakukan tindakan dilatasi ke 3,” kata Asep

Hasil pemeriksaan terakhir, didapatkatkan tindakan medialisasi pita suara berhasil baik. Lalu, aspirasi berkurang pasca tindakan dan pasien sudah bisa berbicara dengan menutup lubang tracheostomi.

Sebagai pengingat, kecelakaan yang dialami Sultan Rif'at bermula saat bersama teman-temannya berkendara sepeda motor dan ketika melintas di Jalan Raya Antasari, Jakarta Selatan, mengalami insiden. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 22.00 WIB pada 5 Januari 2023.

Awalnya ada mobil yang mengantre di depan sepeda motor yang dikendarai Sultan. Tanpa disadari, ada sebuah kabel yang menjuntai atau mengendur, kemudian kabel tersebut tersangkut di mobil tersebut.

Meski tersangkut di mobil, kabel itu tidak putus dan berbalik ke arah semula tepat ketika Sultan melintas. Akibatnya, Sultan langsung terjatuh akibat kabel yang mengenai lehernya dan mengalami luka-luka.

Sultan kemudian dibawa ke Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta Selatan, untuk mendapatkan pertolongan pertama. Sultan mengalami pendarahan di tenggorokan dan paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif.

Peristiwa itu juga mengakibatkan tulang tenggorokan korban patah sehingga sampai sekarang harus menggunakan selang memasukkan makanan dan minuman ke tubuhnya. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.