Bagikan:

JAKARTA - Kondisi kesehatan Sultan Rifat Alfatih, mahasiswa yang lehernya terjerat kabel menjuntai milik Bali Tower mulai berangsur membaik setelah tim dokter Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati menaikan berat badannya.

Langkah tim dokter RS Polri dengan menaikan berat badan Sultan akhirnya membuahkan hasil. Dalam satu minggu ini, tim dokter menargetkan untuk menaikan berat badan sultan hingga dua kilogram.

"Jadi selama Sultan dirawat di RS Polri ini, Sultan dalam kondisi ada perbaikan. Artinya, makanan yang kita terapkan ke Sultan ini sangat direspon oleh tubuh dengan baik sehingga ada kenaikan berat badan," kata Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Heriyanto kepada wartawan, Rabu, 9 Agustus.

Sultan sebelumnya mengalami kesulitan mengkonsumsi makanan hingga membuat berat badannya mengalami penurunan drastis mencapai 46 kilogram.

"Semoga kenaikan ini stabil, gizi yang kita berikan kepada Sultan dalam waktu kira-kira sabtu minggu ini ada kenaikan 1 sampai 2 kilo," ujarnya.

Dalam waktu dekat, tim dokter juga akan mengganti selang NGT atau selang yang berfungsi untuk mengkonsumsi makanan yang menempel di tenggorokan Sultan.

"Tim dokter sedang berkoordinasi untuk merencanakan penggantian selang NGT yang dirasa sudah waktunya untuk diganti. Jadi saat ini (kondisi Sultan) lebih bagus dibandingkan sebelum kita rawat," katanya.

Seperti diketahui, pergantian selang NGT untuk memperlancar pasokan makanan melalui jalur rongga tenggorokan Sultan.

Sebelumnya diberitakan, kondisi Sultan Rifat Alfatih (20), korban terjerat kabel menjuntai milik Bali Tower di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, masih dalam tahap observasi oleh tim dokter Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Fatih, ayah Sultan mengatakan, saat ini tim dokter masih terus mengobservasi untuk meningkatkan berat badan Sultan.

"Observasi untuk menormalkan fungsi-fungsi organ seperti darah dan lainnya. Masalah pokoknya di area tenggorokan," kata Fatih, Minggu, 6 Agustus.