Vatikan Tegaskan Larangan Umat Katolik Jadi Anggota Freemason, Ini Alasannya
Basilika Santo Petrus, Vatikan. (Wikimedia Commons/John Salatas)

Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Vatikan mengonfirmasi larangan terhadap umat Katolik untuk menjadi Freemason, perkumpulan rahasia yang telah berusia berabad-abad dan telah lama dipandang berseberangan oleh Gereja Katolik, diperkirakan memiliki keanggotaan global hingga enam juta orang.

"Keanggotaan aktif dalam Freemasonry oleh umat beriman dilarang, karena tidak dapat didamaikan antara doktrin Katolik dan Freemasonry," kata kantor doktrin Vatikan dalam sebuah surat yang diterbitkan oleh media Vatikan Hari Rabu, melansir Reuters 16 November.

Departemen tersebut, yang dikenal sebagai Dikasteri Doktrin Iman, mengeluarkan pendapatnya, tertanggal 13 November dan ditandatangani oleh Paus Fransiskus, sebagai tanggapan terhadap seorang uskup dari Filipina yang khawatir dengan meningkatnya jumlah Freemason di negara tersebut.

Surat tentang Freemason mengutip deklarasi tahun 1983, yang ditandatangani oleh mendiang Paus Benediktus XVI, yang saat itu menjabat sebagai kepala doktrin Vatikan, menyatakan umat Katolik "dalam asosiasi Masonik berada dalam keadaan dosa besar dan tidak boleh menerima Komuni Kudus".

Diketahui, kantor yang sama mengatakan pekan lalu, kaum transgender dapat dibaptis, menjadi wali baptis dan menjadi saksi di pernikahan Katolik.

Pondok-pondok Masonik biasanya merupakan perkumpulan khusus laki-laki, yang dikaitkan dengan simbol dan ritual misterius.

Mereka juga terkadang dikaitkan dengan teori konspirasi yang menyatakan, adanya pengaruh yang tidak semestinya terhadap urusan dunia.

Sementara itu, menurut United Grand Lodge of England, Freemasonry modern "adalah salah satu organisasi sosial dan amal tertua di dunia", yang berakar pada tradisi tukang batu abad pertengahan.

Kelompok tersebut mengatakan, mereka memiliki 180.000 anggota laki-laki, dan dua kelompok perempuan di Inggris memiliki 5.000 anggota lagi, dengan perkiraan keanggotaan Freemasonry global berjumlah sekitar enam juta.

Daftar tersebut mencantumkan mendiang suami Ratu Elizabeth, Pangeran Philip, mantan Perdana Menteri Winston Churchill, mendiang aktor Peter Sellers, mantan manajer sepak bola Inggris Alf Ramsey hingga penulis Rudyard Kipling dan Arthur Conan Doyle sebagai Freemason terkenal dari masa lalu.