Bagikan:

BANDAR LAMPUNG - Seorang pelajar Gilang Rizki (GR) tewas setelah terlibat tawuran di Jalan Soekarno Hatta, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Kota Bandar Lampung. Meskipun telah dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Korban meninggal dengan empat luka akibat sabetan senjata tajam di tubuh dan kepala.

Tawuran antarpelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) ini merenggut nyawa seorang pelajar berusia 17 tahun di Jalan Soekarno Hatta, Way Dadi, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, pada Senin petang.

Setelah peristiwa tawuran antarpelajar yang merenggut nyawa tersebut, pihak kepolisian dari Polsek Sukarame dan tim Inafis Polresta Bandar Lampung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kejadian.

Dari hasil olah TKP di lokasi kejadian, polisi menemukan bercak darah korban, batu, kayu, dan tali pinggang yang diduga digunakan dalam tawuran.

Selain melakukan olah TKP, polisi memeriksa beberapa pelajar teman korban untuk dimintai keterangan sebagai saksi. Saat ini, polisi masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku yang melakukan penganiayaan hingga menyebabkan kematian korban.

Kapolsek Sukarame, Kompol Warsito, mengonfirmasi peristiwa tersebut. Kompol Warsito mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan dan olah TKP di lokasi kejadian.

"Kami sedang memburu pelaku, dan saat ini kami mengumpulkan informasi tambahan," ujar Kompol Warsito dalam keteranganya, Selasa 31 Oktober.

Warsito menjelaskan bahwa dua pelajar telah memberikan keterangan di lokasi kejadian. Dari keterangan dua pelaku tersebut, pihaknya telah menemukan petunjuk yang mungkin akan membantu dalam penyelidikan.

"Kami masih memeriksa beberapa saksi dan terus menyelidiki peristiwa ini. Kami masih terus mendalami peristiwa tawuran ini," katanya.

Warsito juga menambahkan bahwa selama penyelidikan, pihaknya telah menyita beberapa barang bukti, termasuk satu ponsel dan bercak darah di lokasi kejadian.

"Korban saat ini berada di RS Imanuel, kami memohon kesabaran untuk informasi lebih lanjut," tambahnya.

Visum di RS Imanuel Bandar Lampung pada Senin malam dan usai dilakukan jenazah korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dibawa ke rumah duka.

Korban, yang diketahui berasal dari Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan, tewas akibat beberapa luka akibat sabetan senjata tajam di tubuh dan kepala.

Bayu Angga (35 tahun), seorang warga di sekitar lokasi kejadian, menyaksikan sekitar 20 pelajar terlibat dalam tawuran di depan sekolah. Para pelajar tersebut membawa senjata tajam yang telah dimodifikasi. "Ada sekitar 20 lebih pelajar yang membawa senjata tajam," ujar Bayu Angga.

Bayu Angga menjelaskan akibat tawuran antarpelajar tersebut, satu pelajar tewas akibat sabetan senjata tajam di punggungnya. Korban langsung terkapar bersimbah darah.

"Ada tiga sabetan pisau di punggungnya, sepertinya menggunakan badik kecil, dan kemudian mereka melarikan diri," kata Bayu Angga.

Menurut Bayu Angga, tawuran antarpelajar tersebut berakhir setelah dirinya memisahkan mereka. "Korban terkena bacokan di punggung, kemudian dibawa ke RS Imanuel," kata Bayu Angga.