AS-Israel-Mesir Bahas Koridor Kemanusiaan yang Aman Bagi Warga Sipil Keluar dari Gaza
Serangan udara Israel terhadap Gaza. (Wikimedia Commons/Tasnim News Agency)

Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Amerika Serikat sedang berdiskusi dengan negara-negara mitranya, termasuk Mesir dan Israel, mengenai jaminan perjalanan yang aman bagi warganya dan warga sipil lainnya untuk keluar dari Gaza, kata para pejabat.

"Kami pikir penting bagi warga Amerika yang berada di Gaza untuk diizinkan meninggalkan Gaza dan ini adalah masalah yang sedang kami tangani,," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada CNN Hari Rabu, seperti dikutip 12 Oktober.

"Kami melakukannya secara diam-diam, seperti banyak upaya diplomasi yang kami lakukan. Ini bukanlah sesuatu yang produktif untuk dibicarakan secara terbuka, namun kami melakukannya adalah sesuatu yang ingin kami capai," tambah Miller.

Seorang pejabat Washington mengatakan, Mesir ingin menggunakan koridor kemanusiaan untuk mengirim makanan dan pasokan medis ke Gaza, namun tidak ingin membuka perbatasan ke arah lain untuk menerima warga sipil yang melarikan diri.

Tekanan untuk membangun koridor kemanusiaan semakin meningkat, saat warga sipil merasa terjebak tanpa adanya rute aman untuk keluar dari wilayah yang sedang dibombardir oleh pasukan Israel.

Ada laporan bahwa satu-satunya rute keluar dari Gaza, melalui Mesir, ditutup pada Hari Selasa karena serangan dan ancaman serangan darat Israel.

Pada Hari Selasa, Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengatakan masalah ini adalah "sesuatu yang juga telah kami diskusikan dengan rekan-rekan kami di Israel dan dengan rekan-rekan kami di Mesir."

"Dan tanpa membahas secara spesifik mengenai jalur aman bagi warga sipil dan sebagainya, saya akan mengatakan bahwa ini adalah sesuatu yang dilakukan pemerintah AS dalam mendukung cara kami melakukan hal tersebut secara operasional," terangnya.

Baik Sullivan maupun Miller tidak memberikan batas waktu kapan jalur aman tersebut dapat dioperasikan.

Sullivan telah berbicara selama beberapa hari terakhir dengan Abbas Kamel, kepala mata-mata Mesir.

"Merupakan prioritas utama kami untuk melindungi keselamatan dan keamanan warga Amerika di luar negeri," kata Miller.

"Saya juga akan mengatakan, seperti yang dikatakan presiden kemarin, kami tidak ingin melihat kematian warga sipil di mana pun. Kami ingin melihat warga sipil dilindungi. Kami ingin melihat warga sipil tidak menjadi sasaran. Kami berharap Israel mengikuti hukum perang," tandasnya.