JAKARTA - Israel tidak menyetujui penarikan pasukannya dari kawasan Koridor Philadelphia di sepanjang perbatasan Mesir dan Jalur Gaza, kata kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, membantah laporan televisi negara itu.
"Israel akan bersikeras pada pencapaian semua tujuannya untuk perang, seperti yang telah ditetapkan oleh Kabinet Keamanan, termasuk Gaza tidak akan pernah lagi menjadi ancaman keamanan bagi Israel. Ini memerlukan pengamanan perbatasan selatan," kata kantor PM Netanyahu dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 22 Agustus.
Bantahan itu datang setelah adanya laporan yang menyebutkan Israel menyetujui usulan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia di perbatasan Gaza-Mesir sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan dengan Hamas, dikutip dari Anadolu.
Sebelumnya, lembaga penyiaran publik Israel KAN melaporkan PM Netanyahu telah "menyetujui usulan Amerika Serikat untuk menarik diri dari Koridor Philadelphia pada tahap kedua kesepakatan tersebut, sementara Hamas dan Mesir menuntut agar area tersebut dibersihkan pada tahap awal."
Koridor Philadelphia, zona penyangga demiliterisasi sepanjang 14 kilometer (8,69 mil) di sepanjang perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir, tetap menjadi salah satu titik kritis utama dalam negosiasi antara Israel dan Hamas.
Diketahui, baik Hamas maupun Mesir menentang penempatan pasukan Israel di Koridor Philadelphia, tetapi PM Netanyahu bersikeras itu diperlukan untuk menghentikan penyelundupan senjata ke Gaza.
BACA JUGA:
Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah berusaha mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan dan gencatan senjata serta mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza. Tetapi, upaya mediasi terhambat dengan penolakan PM Netanyahu untuk memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.
Terbaru, pembicaraan gencatan senjata Gaza di Qatar pekan lalu tidak menghasilkan terobosan berarti, meski dikatakan lebih baik dari sebelumnya. Rencananya, perundingan berikutnya akan digelar di Kairo, Mesir.
Kemarin, otoritas Gaza mengonfirmasi, jumlah korban tewas warga Palestina di wilayah tersebut telah mencapai 40.223 orang dan 92.981 lainnya luka-luka, sejak konflik terbaru di kawasan itu pecah 7 Oktober 2023, dikutip dari WAFA.