Bagikan:

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada Hari Rabu, Israel hanya akan menyetujui gencatan senjata permanen di Gaza yang menjamin wilayah perbatasan antara Gaza selatan dan Mesir tidak akan pernah digunakan sebagai jalur penyelamat bagi gerakan Islamis Hamas.

"Sampai itu terjadi, kami akan tetap di sana," katanya dalam konferensi pers di Yerusalem, melansir Reuters 5 September.

PM Netanyahu mengulangi penolakannya secara langsung terhadap penarikan diri dari apa yang disebut koridor Philadelphia pada tahap pertama kesepakatan, yang diperkirakan berlangsung selama 42 hari, dengan mengatakan, tekanan internasional akan membuat koridor tersebut secara efektif mustahil untuk kembali.

Menurutnya, agar gencatan senjata permanen dapat disetujui setelah itu, Israel memerlukan jaminan siapa pun yang memimpin Gaza pascaperang akan dapat mencegah koridor tersebut digunakan sebagai rute penyelundupan senjata dan perlengkapan untuk Hamas.

"Seseorang harus berada di sana," katanya.

"Bawakan saya siapa saja yang benar-benar dapat menunjukkan - tidak di atas kertas, tidak dalam kata-kata, tidak di slide - tetapi hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahwa mereka benar-benar dapat mencegah terulangnya apa yang terjadi di sana sebelumnya," urai PM Netanyahu, mengacu pada serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel.

"Kami terbuka untuk mempertimbangkannya, tetapi saya tidak melihat hal itu terjadi saat ini," tandasnya.

Diketahui, Koridor Philadelphia, di sepanjang tepi selatan Jalur Gaza yang berbatasan dengan Mesir, telah menjadi salah satu hambatan utama bagi kesepakatan untuk menghentikan pertempuran di Gaza dan membawa pulang sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina.

PM Netanyahu bersikeras mempertahankan kendali atas koridor tersebut, tempat pasukan Israel telah menemukan lusinan terowongan yang menurut para pejabat telah digunakan untuk memasok senjata dan amunisi kepada Hamas.

Perdana menteri telah menghadapi kritik keras dari banyak orang di Israel karena tidak membahas masalah tersebut, termasuk dari banyak orang di lembaga keamanannya sendiri yang percaya pasukan Israel dapat melakukan intervensi yang ditargetkan jika diperlukan untuk mencegah penyelundupan apa pun.

Keluarga dari banyak sandera, termasuk beberapa dari enam sandera yang jasadnya ditemukan dari sebuah terowongan di Gaza selatan pada Hari Minggu, menuduhnya mengorbankan orang-orang yang mereka cintai dengan bersikeras mempertahankan pasukan di koridor tersebut.

Namun, ia mengatakan mempertahankan tekanan terhadap Hamas adalah cara terbaik untuk memulangkan 101 sandera yang masih tersisa di Gaza.

"Anda perlu menekan mereka, memberi tekanan kepada mereka untuk membebaskan sandera yang tersisa. Jadi, jika Anda ingin membebaskan para sandera, Anda harus mengendalikan koridor Philadelphia," tandasnya.