Bagikan:

JAKARTA - Keberhasilan Indonesia terpilih kembali sebagai anggota Dewan HAM PBB untuk kali keenam, diikuti dengan raihan suara tertinggi dalam pemilihan, menunjukkan kepercayaan kepada Indonesia, kata Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, Hari Rabu.

Pemilihan anggota Dewan HAM digelar di General Asembly Hall, Markas Besar PBB, New York Amerika Serikat pada Selasa 10 Oktober pukul 10 pagi waktu setempat.

"Alhamdulillah, puji syukur, pada pukul 11.30 waktu NY yang berarti pukul 23.30 WITA atau 22.30 WIB telah diperoleh hasil penghitungan suara. Indonesia memperoleh suara tertinggi, dibanding

suara yang diperoleh negara lain yang sama-sama terpilih sebagai anggota Dewan HAM untuk periode 2024-2026," jelas Menlu Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu 11 Oktober.

"Indonesia memperoleh 186 suara dari keseluruhan 192 suara. Dari wilayah Asia Pasifik, dari wilayah kita, perolehan suara Indonesia (186), Kuwait (183), Jepang (175) dan China (154). Angka perolehan suara ini, juga merupakan suara tertinggi yang pernah diperoleh Indonesia sepanjang sejarah pencalonan Indonesia di Dewan HAM PBB," lanjut Menlu Retno.

Menlu Retno menerangkan, ini adalah kali keenam Indonesia terpilih menjadi anggota Dewan HAM PBB, yaitu 2006–2007, 2007–2010, 2011–2014, 2015–2017, 2020–2022. Terbaru, Indonesia akan bergabung untuk periode 2024–2026.

"Terpilihnya Indonesia sebagai Dewan HAM yang keenam kalinya dan kali ini memperoleh suara terbanyak, merupakan wujud trust yang diberikan bagi Indonesia untuk terus dapat berkontribusi bagi pemajuan dan pelindungan HAM," terang Menlu Retno.

Diketahui, proses pencalonan Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu.

Selain Menlu Retno, Wamenlu dan para diplomat Indonesia juga menggunakan berbagai kesempatan diplomasi untuk menggaungkan pencalonan Indonesia.