Bagikan:

YOGYAKARTA – Temuan uang di rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mencapai total mencapai Rp30 miliar. Temuan tersebut diduga kuat berhubungan dengan kasus korupsi yang terjadi di lingkungan Kementan. Rincian uang yang disita dari rumah Syahrul Yasin Limpo juga terdiri dari mata uang rupiah dan mata uang asing.

Rincian Uang yang Disita dari Rumah Syahrul Yasin Limpo

Seperti diketahui, KPK melakukan penggeledahan di rumah dinas Syahrul Yasin Limpo pada tanggal 28-29 September 2023. KPK juga melakukan penggeledahan di rumah pribadi Mentan di Makassar pada 4 Oktober. Penggeledahan sendiri dilakukan atas dugaan kasus tindak pidana korupsi.

Menurut informasi yang dikemukakan oleh Juru bicara KPK, Ali Fikri, KPK menemukan yang dengan nilai kurang lebih Rp30 miliar yang terdiri dari mata uang asing dan rupiah dengan rincian sebagai berikut.

  • Rp4,4 miliar
  • US$ 274 ribu
  • SGD 1 juta
  • GBP 4 ribu
  • 47 ribu Riyal
  • EUR 15 ribu

Selain itu ditemukan pula senjata api di rumah dinas mantan Menteri Pertanian yang berjumlah 12 pucuk senpi dari berbagai jenis dan merek. Beberapa senjata api tersebut seperti Smith and Wesson (S&W), Walther, Call 22LR Lifecard, Fabqrique Nationale Darmes Dequerre, Amadeo Rossi, P3A Pindad, North American Arms, Battle Arms, Nighthawk, hingga Tanfoglio.

Kasus Syahrul Yasin Limpo

Setelah penggeledahan KPK terhadap rumah dinas dan rumah pribadi Syahrul Yasin Limpo jadi sorotan, belakangan terungkap adanya dugaan pemerasan yang dilakukan oleh pimpinan KPK terhadap Syahrul Yasin Limpo yang dilakukan demi meredam penanganan kasus korupsi.

Tak sampai situ, beredar pula foto yang memperlihatkan pertemuan antara Ketua KPK Firli Bahuri dan Syahrul Yasin Limpo di Gedung Olahraga (GOR) Tangki, Jakarta. Menurut isu  yang beredar, pemerasan terjadi saat pertemuan tersebut. Saat ini kasus pemerasan tersebut sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya dan sudah naik ke tahap penyidikan.

Menanggapi kasus tersebut, Firli Bahuri mengatakan bahwa tuduhan itu tidaklah benar. Ia menduga bahwa foto dan narasi tersebut sengaja disebar demi menjatuhkan KPK.

“Begitu banyak perkara korupsi yang sedang diselesaikan KPK. Sangat mungkin saat ini para koruptor bersatu melakukan serangan, apa yang kita kenal ‘when the corruptor strike back’. Namun kami pasti akan ungkap semua,” jelas Firli di siaran persnya, Senin, 9 Oktober.

Firli juga memastikan bahwa tak ada obroln kasus hukum saat pertemuan tersebut terjadi. Hal itu diperkuat dengan tempat pertemuan yang dipilh di area terbuka.

“Pertemuan di Lapangan Bulutangkis antara saya dengan Menteri Pertanian saat itu, Syahrul Yasin Limpo, terjadi sebelum periode tersebut, tepatnya yaitu sekitar pada 2 Maret 2022 dan itupun beramai-ramai di tempat terbuka,” jelas Ketua KPK.

Firli juga menjelaskan bahwa ketika pertemuan digelar, SYL bukan sebagai orang yang berperkara di KPK, bukan tersangka, terdakwa, maupun terpidana. Ia juga menegaskan bahwa pertemuan tersebut terjadi bukan atas inisiatif maupun udangan dari dirinya.

Itulah informasi terkait rincian uang yang disita dari rumah Syahrul Yasin Limpo. Kunjungi VOI.ID untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.