JAKARTA - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti angkat bicara terkait program pemerintah bagi-bagi penanak nasi atau rice cooker gratis yang bakal memakan anggaran sebanyak Rp347 miliar.
Menurut Susi, wacana yang sempat muncul pada tahun 2022 ini terlalu dipaksakan. Dia menilai masyarakat lebih butuh akses bahan pokok murah di tengah himpitan ekonomi dibandingkan alat untuk memasak nasi berbasis listrik.
"Kenapa hal yang batal tahun lalu tetap dipaksakan tahun ini? Bukankah lebih anggaran seperti ini dialihkan untk mengurangi/ subsidi harga berasnya," tulis Susi dalam akun X-nya, @susipudjiastuti, Senin 9 Oktober.
Lebih baik lagi, lanjut dia, anggaran pemerintah untuk program rice cooker gratis digantikan dengan uang tunai yang dampaknya bakal lebih dirasakan masyarakat untuk membeli sembako seperti beras.
"Atau berikan dalam nilai tunai untk membantu meringankan masyarakat belanja kebutuhan pangannya?" imbuhnya.
BACA JUGA:
Susi memandang alih cara memasak agar masyarakat ramai-ramai menggunakan teknologi listrik tidak ada urgensinya dibandingkan pemenuhan kebutuhan pangan. Utamanya untuk mengikis kasus stunting yang masih menjadi persoalan nasional.
"Tahun lalu kompor listrik, sekarang rice cooker. Kenapa tidak dibelikan bahan pangan? Ikan lele dapat jutaan kg, proteinnya bisa kurangi stunting. Telur puluhan jutaan butir," tuturnya.
Lebih jauh, Susi mengatakan anggaran ratusan miliar bisa juga dimanfaatkan untuk program lain yang tujuan utamanya tetap untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat daripada ketersediaan alat masak.
"Nelayan bisa dapat seribu perahu.. Untuk tangkap ikan bisa dapat ton nan pertahunnya, rehab rumah, wc umum," tandasnya.