Heru Budi Ungkap Fenomena ASN DKI Jakarta Cari Muka agar Promosi Jabatan
Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono (Diah Ayu-VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkapkan alasan dirinya berulang kali menyinggung soal ASN meminta-minta kenaikan jabatan dalam pelantikan pejabat eselon III dan IV di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.

Fenomena ASN cari jabatan ini Heru ungkapkan di depan anak buahnya dalam acara pelantikan ratusan pejabat administrator dan pengawas yang digelar sejak Selasa, 3 Oktober hingga Kamis, 5 Oktober kemarin.

Heru memaklumi bahwa keinginan ASN untuk mendapatkan promosi jabatan merupakan hal yang wajar jika kinerjanya terbilang baik.

"ASN itu, memang akhir dari sebuah pekerjaan, tentunya kalau berprestasi, mengharapkan promosi," kata Heru di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat, 6 Oktober.

Namun, Heru menegaskan bahwa kenaikan jabatan ASN tidak bisa hanya dengan mencari-cari peluang atas jabatan yang diinginkan dan meminta orang lain ikut merekomendasikannya.

"Nah, promosi itu bukan cari jabatan. Artinya, promosi yang harus diperhatikan itu mereka harus bekerja dengan baik, sesau itupoksi dan KPI (key performance indicator)," urai Heru.

Dalam acara pelantikan eselon III dan IV tiga hari terakhir Heru membeberkan bahwa terdapat ASN di lingkungan Pemprov DKI Jakarta yang sibuk mencari cara untuk menaikkan jabatannya.

Heru menyebut, anak buah yang tak disebutkan namanya itu sudah kembali mengincar kenaikan jabatan dengan meminta pejabat DKI ikut merekomendasikannya, sementara jabatan yang diemban baru beberapa bulan.

"Sampai hari ini masih ada yang meminta-minta, WA (WhatsApp) ke mana-mana, saya hargai yang meminta kepada saya. Tapi anda kan ASN. Kenapa seperti main gasing? Muter sana, muter sini," ucap Heru dalam pelantikan.

Heru mengaku dirinya tetap menampung rekomendasi kenaikan jabatan ASN. Namun, ia tetap bakal memelototi kinerja anak buahnya. Pada ratusan eselon III dan eselon IV dengan jabatan baru itu, Heru mewanti-wanti agar mereka bekerja dengan baik. Jika tidak, Heru tak segan untuk mendemosikannya.

"Bagi yang merasa banyak direkomendasikan oleh orang-orang, dianggap penting (untuk naik jabatan), maka tunjukkan kinerja saudara," urai Heru.

"Hari ini saya lihat promosi, saya percaya. Tapi kalau saya cek sebulan-dua bulan enggak bener kerjanya, saya ganti yang bersangkutan. Biarin aja. Begitu, ya, aturan mainnya," tambahnya.