Bagikan:

JAKARTA - Sepekan berlalu, sejumlah warga di gang Mancung, RT 12/12, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, mulai resah dengan kemunculan sejumlah ular dari rumah kosong yang kerap meneror warga.

"Saya pribadi sebagai warga merasa (resah) sih. Apalagi saya posisi rumahnya lumayan berdekatan, dan masih ada celah di bagian atas. Takutnya saya tidak lihat udara masuk rumah saya itu dia posisi di atas," kata Rini Wijiastuti (48), tetangga rumah kosong itu kepada wartawan, Jumat, 15 September.

Setelah munculnya sejumlah ular dari dalam rumah kosong secara misterius, ketentraman warga di Gang Mancung mulai terganggu. Warga khawatir, hewan reptil itu mengganggu warga setempat.

"Semenjak ada ular, saya tidurnya tidak tenang. Saya tidak tidur di atas lagi, jadi saya kalau tidur di bawah terus. Saya was-was karena punya anak kecil juga," paparnya.

Rini berharap pemilik rumah segera menempati atau membersihkan serta merenovasi rumahnya. Jika tidak, minimal mereka membuang ular-ular tersebut agar dibersihkan semuanya.

"Sampai saat ini sudah tiga belas ekor ular ditemukan. Sebanyak empat ekor ular berukuran besar sekitar ukuran 4 meter, kalau sisanya itu kecil-kecil kisaran 1 meter," katanya.

Selain itu, Rini mengaku jika warga setempat telah membuat petisi tanda tangan untuk meminta Pemkot Jakarta Timur segera menuntaskan evakuasi di rumah kosong yang menjadi 'kerajaan ular'.

"Sudah tanda tangan semua warga dan sudah kita ajukan ke pihak-pihak terkait supaya cepat ambil tindakan. Biar aman lagi kayak dulu, tidak resah lagi saya, setiap malam tidak bisa tidur. Setiap malam saya jagain sama warga, takut ada ular lewat. Apalagi kalau sore ini, banyak anak kecil karena kalau sore ini anak-anak pada keluar," harapnya.

Hal senada juga dikatakan Ketua RT 12/12, Yanti. Menurutnya, hampir tiap malam warganya melaporkan ke dirinya terkait keluhan keberadaan sejunlah ular dari rumah kosong itu.

"Ngeluhinnya ke saya hampir tiap malem karena was-was. Akhirnya, laporan lah warga, tanda tangan semua lapor ke RW, terus ke Kelurahan sampai ke Kecamatan, Walikota dan Polsek Matraman pada Rabu kemarin," kata Yanti.