Bagikan:

JAKARTA – Belum selesai masalah rumah kosong menjadi saran gular di Gang Janur, RW 12, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Matraman, Jakarta Timur, warga sekitar kembali mendapatkan dua ekor ular sanca berukuran besar di lokasi yang sama.

Padahal sebelumnya, warga dan petugas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) sudah mengevakuasi 13 ular dari dalam rumah kosong tersebut. Namun evakuasi belasan ular itu tidak membuat warga sekitar merasa lega.

Penemuan ular sanca besar itu terjadi pada Selasa malam, 19 September. Dua ekor ular sanca itu ditemukan di dalam salah satu ruangan yang bersembunyi di tumpukan kayu dan barang bekas lainnya.

Warga setempat pun melakukan penangkapan sambil merekam video sebagai bukti bahwa ular di rumah kosong itu masih ada.

"Benar ada dua ular (ditemukan lagi)," singkat Ketua RT 12/12, Yanti saat dikonfirmasi VOI, Rabu, 20 September.

Dia mengatakan, saat ini warga sudah mengumpulkan total 16 ular yang ditemukan dari dalam rumah kosong tersebut.

Belasan Tahun Rumah Tak Dihuni Jadi Sarang Ular

Selama 15 tahun, rumah itu ditinggal pemiliknya dalam keadaan kosong. Bahkan sekarang, rumah itu menjadi sarang ular.

Rini Wijiastuti (48), warga RT 12/12 Kelurahan Utan Kayu Selatan menceritakan, warga sudah mengevakuasi 13 ekor ular jenis sanca dari rumah kosong itu.

Rini yang rumahnya hanya berjarak 3 petak dari lokasi penemuan ular mengaku merasa terganggu. Menurut Rini, sebelumnya rumah kosong itu ditempati oleh pemiliknya pada 15 tahun silam. Namun setelah pemilik rumah jatuh sakit, rumah itu mulai ditinggal dalam kondisi kosong.

"Itu tempat tidak dirawat, tidak diurusi. Ditengok juga tidak. Tapi saya kurang tahu, tiba-tiba ada berita penemuan ular. Saya tahunya pas ke sini-sini, belum ada sebulan lalu. Tapi jangka waktunya ular itu keluar cepat sekali. Tapi posisinya (ular keluar) malam hari setelah habis Maghrib (ular) keluar," kata Rini kepada wartawan, Jumat, 15 September.

Protes tak hanya disitu, warga juga menuntut pemilik rumah segera membongkar total rumahnya agar petugas pemadam bisa membersihkan ula-ular yang bersembunyi di dalamnya.

“Bongkar, bongkar…” teriak ibu-ibu, salah warga dekat rumah kosong yang penuh dengan ular, dalam video yang dilihat, Minggu, 17 September.

Ibu-ibu warga sekitar itu geram dengan pemilik rumah kosong lantaran tidak mengizinkan rumahnya diperiksa dan dibersihkan seluruhnya. Tidak diketahui alasannya apa mengapa pemilik tidak mengizinkan petugas membongkar rumah kosong tersebut untuk menangkap ular yang membuat warga ketakutan.

“Proses pencarian tempat-tempat yang dicurigai menjadi sarang ular tak maksimal dibersihkan,” ucap salah seorang warga sekitar.

Diketahui, pemilik rumah kosong itu menetap di daerah Tangerang. Warga juga kesal karena sejak ditemukannya belasan ular itu, banyak tetangga yang tidak bisa tidur nyenyak karena takut ular masuk ke dalam rumah warga sekitar.

Dia enak tidur nyenyak, nyaman, kita was-was takut kedatangan ular. Sudah, bongkar saja… bongkar.” teriak seorang wanita di tengah keramaian itu.

“Bongkar pelapon rumahnya, bongkar septic tank rumahnya.” lantangnya.

Rini Wijiastuti (48), tetangga rumah kosong mengatakan bahwa penemuan ular itu mengganggu ketentraman warga di Gang Mancung.

"Semenjak ada ular, saya tidurnya tidak tenang. Saya tidak tidur di atas lagi, jadi saya kalau tidur di bawah terus. Saya was-was karena punya anak kecil juga," paparnya.