JAKARTA – Warga Utan Kayu Selatan tepatnya di Gang Janur RW 12, Matraman Jakarta Timur protes ke pemilik rumah kosong yang menjadi sarang ular. Warga menuntut pemilik rumah segera membongkar total rumahnya agar petugas pemadam bisa membersihkan ula-ular yang bersembunyi di dalamnya.
Seperti diketahui sebelumnya, sudah 13 ular ukuran besar jenis Sanca yang ditemukan di dalam rumah kosong di Gang Janur. Mereka curiga rumah kosong yang ditinggali pemiliknya selama belasan tahun itu menjadi sarang ular. Warga pun takut hingga tidak merasa nyaman.
“Bongkar, bongkar…” teriak ibu-ibu, salah warga dekat rumah kosong yang penuh dengan ular, dalam video yang dilihat, Minggu, 17 September.
Menurut informasi, menurut warga sekitar para ibu-ibu itu geram dengan pemilik rumah kosong lantaran tidak mengizinkan rumahnya diperiksa dan dibersihkan seluruhnya. Tidak diketahui alasannya apa mengapa pemilik tidak mengizinkan petugas membongkar rumah kosong tersebut untuk menangkap ular yang membuat warga ketakutan.
“Proses pencarian tempat-tempat yang dicurigai menjadi sarang ular tak maksimal dibersihkan,” ucap salah seorang warga sekitar.
Diketahui, pemilik rumah kosong itu menetap di daerah Tangerang. Warga juga kesal karena sejak ditemukannya belasan ular itu, banyak tetangga yang tidak bisa tidur nyenyak karena takut ular masuk ke dalam rumah warga sekitar.
“Dia enak tidur nyenyak, nyaman, kita was-was takut kedatangan ular. Sudah, bongkar saja… bongkar.” teriak seorang wanita di tengah keramaian itu.
“Bongkar pelapon rumahnya, bongkar septic tank rumahnya.” lantangnya.
Sepekan berlalu, sejumlah warga di gang Mancung, RT 12/12, Kelurahan Utan Kayu Selatan, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, mulai resah dengan kemunculan sejumlah ular dari rumah kosong yang kerap meneror warga.
"Saya pribadi sebagai warga merasa (resah) sih. Apalagi saya posisi rumahnya lumayan berdekatan, dan masih ada celah di bagian atas. Takutnya saya tidak lihat udara masuk rumah saya itu dia posisi di atas," kata Rini Wijiastuti (48), tetangga rumah kosong itu kepada wartawan, Jumat, 15 September.
Setelah munculnya sejumlah ular dari dalam rumah kosong secara misterius, ketentraman warga di Gang Mancung mulai terganggu. Warga khawatir, hewan reptil itu mengganggu warga setempat.
"Semenjak ada ular, saya tidurnya tidak tenang. Saya tidak tidur di atas lagi, jadi saya kalau tidur di bawah terus. Saya was-was karena punya anak kecil juga," paparnya.
Rini berharap pemilik rumah segera menempati atau membersihkan serta merenovasi rumahnya. Jika tidak, minimal mereka membuang ular-ular tersebut agar dibersihkan semuanya.
"Sampai saat ini sudah tiga belas ekor ular ditemukan. Sebanyak empat ekor ular berukuran besar sekitar ukuran 4 meter, kalau sisanya itu kecil-kecil kisaran 1 meter," katanya.
Selain itu, Rini mengaku jika warga setempat telah membuat petisi tanda tangan untuk meminta Pemkot Jakarta Timur segera menuntaskan evakuasi di rumah kosong tersebut.