Junta Militer Gabon Bebaskan Presiden Terguling Ali Bongo dari Tahanan Rumah
Presiden Gabon Ali Bongo Odimba. (Wikimedia Commons/Foreign and Commonwealth Office)

Bagikan:

JAKARTA - Junta militer Gabon mengumumkan telah membebaskan presiden terguling Ali Bongo Ondimba, yang sebelumnya dikenai status tahanan rumah usai kudeta pekan lalu.

Ali Bongo sekarang bebas bepergian ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan medis, kata para pemimpin militer baru Gabon.

"Jika dia mau, dia bisa pergi ke luar negeri untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya," kata Kolonel Ulrich Manfoumbi, juru bicara komite transisi, kepada televisi pemerintah, melansir The National News 7 September.

Status kesehatan Bongo belum jelas, meskipun ia menderita stroke pada tahun 2018 yang membuatnya tidak mampu bekerja selama berbulan-bulan.

Sementara itu, televisi lokal Gabon24 menyiarkan pertemuan pada Rabu malam antara Bongo dengan Kepala Kantor PBB untuk Afrika Tengah Abdou Barry.

"Saya menemukannya dalam keadaan sehat," kata Barry.

Bongo (64) digulingkan dari jabatannya tak lama setelah dia dinyatakan sebagai pemenang Pemilu yang disengketakan yang akan memperpanjang masa pemerintahan keluarganya selama 55 tahun. Bongo sendiri menggantikan ayahnya pada tahun 2009.

Terpisah, pemimpin militer baru Gabon, Jenderal Brice Clotaire Oligui Nguema, bertemu dengan otoritas regional dan lokal minggu ini, menjanjikan infrastruktur yang lebih baik dan transisi damai bagi warga di negara Afrika Tengah yang kaya minyak itu.

"Diskusi kami terfokus pada situasi terkini negara kami serta prospek transisi yang menjanjikan," tulis Jenderal Nguema tentang pertemuannya dengan Barry di Twitter.

Kendati demikian, kekhawatiran masih tetap ada mengenai pengambilalihan kekuasaan oleh militer. Pemimpin militer baru di Gabon berjanji untuk mengembalikan kekuasaan kepada rakyat dengan menyelenggarakan Pemilu yang bebas, transparan dan kredibel, namun tidak memberikan tanggal transisi.

Pada pertemuan Jenderal Nguema minggu ini dengan pejabat senior pemerintah Gabon, ia berjanji untuk memberikan "pembangunan nyata" kepada masyarakat yang kekayaan minyaknya terlihat terkonsentrasi di tangan segelintir orang.

"Kami menginginkan hal-hal sederhana untuk rakyat Gabon," katanya di televisi, menjanjikan layanan kesehatan nasional dan perbaikan kebijakan pendidikan dan lingkungan hidup.

"Tetapi untuk mencapai hal ini, pertama-tama Anda harus memiliki pemerintahan yang efektif," pungkasnya