Gabung Koalisi Prabowo Atau Ganjar, Partai Demokrat Tunggu Keputusan SBY
Jumpa pers Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/FOTO: Nailin In Saroh-VOI

Bagikan:

JAKARTA - Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan partainya akan bergabung dengan koalisi lain pasca keluar dari Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) yang mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai pasangan capres dan cawapres 2024. 

Dalam waktu dekat, Herman mengungkapkan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan memutuskan dengan parpol mana partainya akan bekerjasama. 

"Dalam waktu beberapa pekan ke depan barangkali ada keputusan yang juga nanti akan disampaikan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat," ujar Herman di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 4 September. 

Soal peluang koalisi dengan parpol pendukung Prabowo Subianto atau Ganjar Pranowo, Herman belum bisa memastikan. Dia meminta agar publik menunggu keputusan MTP Demokrat. Atau bisa saja, kata dia, Partai Demokrat membangun poros baru. 

"Ya kita tunggu saja lah. Begitu nanti ketika majelis tinggi partai Demokrat memutuskan itu pasti ada reasoning-reasoning, ada alasan-alasan kenapa harus berkoalisi dengan koalisi A atau koalisi B. Atau bahkan mungkin politik itu kan sangat dinamis, siapa tau nanti akan membangun koalisi baru gitu, bisa saja," ungkapnya. 

Herman menjelaskan, Partai Demokrat memiliki 14 program perubahan yang akan dielaborasi dengan koalisi baru saat telah menentukan arah dukungan.

"Demokrat sejak awal kami memiliki 14 program perubahan untuk Indonesia yang lebih baik. Tentu ini akan jadi jargon Demokrat, meskipun nanti akan ada elaborasi dengan partai koalisi selanjutnya," jelas Herman. 

Dia pun meyakini, koalisi Partai NasDem, PKS dan PKB akan mengubah nama koalisi dan tidak memakai istilah perubahan. Sebab, kata dia, perubahan akan menjadi jargon Partai Demokrat.

"Menurut saya nanti akan diubah, mungkin," ucapnya. 

 

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan partainya akan bergabung ke koalisi lain pasca pencabutan dukungan kepada Anies Baswedan sebagai capres dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Dia menegaskan, Demokrat tetap konsisten di jalan perubahan dan perbaikan.

"Dalam upaya memperjuangkan perubahan dan perbaikan itu, Demokrat akan berikhtiar untuk bergabung dengan koalisi lain yang memiliki kesamaan cara pandang, visi kebangsaan dan etika politik," kata AHY di DPP Partai Demokrat, Senin, 4 September.  

AHY juga mengaku telah move on dari dinamika politik yang mengejutkan pasca Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya.

"Hari ini kami keluarga Partai Demokrat dengan berbesar hati, dengan kerendahan hati menyatakan move on dan siap menyongsong peluang-peluang baik di depan," ungkap AHY.