JAKARTA - Perdana Menteri Libya menonaktifkan Menteri Luar Negeri Najla Mangoush pada Hari Minggu serta merujuknya pada penyelidikan, setelah Israel mengatakan Menteri Luar Negeri Eli Cohen telah bertemu dengannya minggu lalu, meskipun kedua negara tidak memiliki hubungan formal.
Kementerian Luar Negeri Libya mengatakan, Menlu Mangoush telah menolak pertemuan dengan perwakilan Israel dan apa yang terjadi adalah "pertemuan biasa yang tidak dipersiapkan selama pertemuan di Kementerian Luar Negeri Italia."
Pernyataan Kementerian Libya mengatakan, interaksi tersebut tidak mencakup "diskusi, perjanjian atau konsultasi apa pun", menambahkan kementerian tersebut "memperbarui penolakannya secara menyeluruh dan mutlak terhadap normalisasi hubungan dengan Israel".
Sebaliknya, pertemuan tersebut difasilitasi oleh Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani, kata Kementerian Luar Negeri Israel, seraya menambahkan mereka telah membahas kemungkinan kerja sama dan bantuan Israel dalam masalah kemanusiaan, pertanian dan pengelolaan air.
"Saya berbicara dengan menteri luar negeri tentang potensi besar kedua negara dari hubungan mereka," kata Menlu Cohen dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 28 Agustus.
Menlu Cohen menambahkan, dia telah berbicara dengan Mangoush tentang pentingnya melestarikan warisan Yahudi di Libya.
BACA JUGA:
Diketahui, kebijakan luar negeri Libya diperumit oleh konflik bertahun-tahun dan perpecahan internal yang sengit, mengenai kendali pemerintah dan legitimasi setiap langkah yang diambil oleh pemerintahan Tripoli.
Sementara itu, sejak tahun 2020 Israel telah melakukan normalisasi hubungan dengan Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko dan Sudan melalui apa yang disebut "Perjanjian Abraham" yang ditengahi oleh Amerika Serikat.