Bagikan:

JAKARTA - Iran kembali meluncurkan alat utama sistem persenjataan terbarunya, drone yang memiliki kemampuan operasional dan daya jangkau dua kali lipat dari pendahulunya pada Hari Selasa.

Peluncuran ini dilakukan langsung oleh Presiden Iran Ebrahim Raisi, saat mengunjungi pameran produk-produk pertahanan terkini di Hari Industri Pertahanan, seperti mengutip Situs Kepresidenan Iran 22 Agustus.

Dijuluki Mohajer 10, drone ini memiliki kemampuan terbang hingga 24 jam dan ketinggian 7.000 meter, drone ini memiliki jangkauan operasional hingga 2.000 kilometer. Total drone ini memiliki kapasitas bahan bakar 450 liter dan berat beban maksimal 300 kilogram.

Drone dengan kecepatan maksimal 210 km/jam ini memiliki kemampuan membawa berbagai jenis amunisi dan bom seperti Ghaem, Almas hingga Destvareh. Drone ini juga dilengkapi dengan perangkat peperangan elektronik dan sistem intelijen.

Drone Mohajer 10 diklaim memiliki kemampuan dua kali lipat dari pendahulunya, Mohajer 6. Pejabat Amerika Serikat menuduh Iran menyediakan Mohajer 6 dan drone lainnya untuk Rusia berperang di Ukraina. Tuduhan ini dibantah oleh Teheran, seperi melansir Reuters.

AS dilaporkan mendorong Iran untuk menghentikan penjualan senjata ke Moskow, sebagai bagian dari diskusi mengenai pemahaman tidak tertulis yang lebih luas antara Washington dan Teheran untuk mengurangi ketegangan.

Washington juga ingin Teheran berhenti menjual suku cadang drone tersebut, menurut laporan Financial Times awal bulan ini, mengutip seorang pejabat Iran dan sumber lain yang mengetahui hal tersebut.

Berbarengan dengan peluncuran Mohajer 10, Presiden Reisi juga meresmikan penggunaan rudal strategis Khorramshahr dan Haj Qasem untuk angkatan bersenjata negara itu.