Bagikan:

JAKARTA - China melalui Kementerian Pertahanannya pada Hari Jumat mendesak Amerika Serikat berhenti mempersenjatai Taiwan, setelah Departemen Luar Negeri AS menyetujui kemungkinan penjualan sistem pencarian dan pelacakan inframerah senilai 500 juta dolar untuk jet tempur F-16 dan peralatan lainnya ke Taiwan.

"Tiongkok mendesak pihak AS untuk secara efektif memenuhi komitmennya untuk tidak mendukung kemerdekaan Taiwan, segera berhenti mempersenjatai Taiwan, dan berhenti meningkatkan hubungan militer AS-Taiwan,” kata juru bicara kementerian Zhang Xiaogang dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters 25 Agustus.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan AS menyebut Kementerian Luar Negeri telah menyetujui penjualan semacam itu ke Taiwan.

"Usulan penjualan peralatan dan dukungan ini tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di kawasan," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan peralatan baru tersebut akan digunakan pada pesawat F-16V terbarunya, sehingga meningkatkan kemampuan mereka untuk mendeteksi dan melacak target jarak jauh dan "sangat meningkatkan efektivitas operasi udara".

Beijing sendiri berulang kali mengirim pesawat dan drone militer ke wilayah udara dekat Taiwan, dinilai sebagai ancaman terhadap pulau tersebut.

Diketahui, 500 juta dolar AS adalah nilai potensial maksimum kontrak dan nilai dolar sebenarnya akan lebih rendah, kata Pentagon. Sebelumnya, AS meluncurkan paket bantuan senjata Taiwan senilai hingga 345 juta dolar AS akhir bulan lalu.

Meskipun mendapat persetujuan dari Departemen Luar Negeri, pemberitahuan tersebut tidak menunjukkan kontrak telah ditandatangani atau negosiasi telah selesai.

Namun, Kementerian Pertahanan Taiwan memperkirakan penjualan tersebut akan “berlaku dalam waktu satu bulan”.