JAKARTA - Jepang kembali meluncurkan moda transportasi umum dengan teknologi terkini dan ramah manusia, saat negara itu membuka rute layanan baru sejak terakhir kali puluhan tahun silam.
Untuk pertama kalinya dalam 75 tahun terakhir, sistem trem baru dibuka di Jepang Sabtu kemarin, tepatnya di Utsunomiya, dengan fitur-fitur yang dirancang untuk memudahkan akses bagi para lansia dan pengguna kursi roda seiring bertambahnya usia populasi negara tersebut.
Sistem trem generasi berikutnya di Prefektur Tochigi ini beroperasi antara sisi timur Stasiun Utsunomiya dan Kota Haga di dekatnya, menempuh rute sepanjang 14,6 kilometer dalam 48 waktu menit.
Trem dengan garis-garis kuning ini dijuluki "Lightline". Bukan tanpa sebab, lantaran Utsunomiya yang merupakan ibu kota Prefektur Tochigi sering dilanda kilatan petir sehingga dijuluki 'ibu kota guntur'.
Menggunakan energi terbarukan, gerbong trem baru ini dirancang dengan lantai rendah dan getaran yang berkurang untuk kemudahan akses.
"Jaringan transportasi baru ini diharapkan bisa berkontribusi lalu lintas masyarakat dan membawa energi ke daerah setempat," kata Wali Kota Utsunomiya Eiichi Sato pada upacara pembukaan, melansir Kyodo News 26 Agustus.
Menelan biaya pembangunan hingga 467 juta dolar AS, Light Rail Transit Haga Utsunomiya awalnya direncanakan diluncurkan Maret 2022. Namun, itu tertunda dua kali karena adanya penundaan pekerjaan konstruksi. Sebuah kecelakaan juga sempat terjadi selama uji coba pada November lalu.
Selai itu, Pemerintah Kota Utsunomiya juga merencanakan perpanjangan jalur trem sepanjang 5 kilometer dari sisi barat Stasiun Utsunomiya pada tahun 2035.
BACA JUGA:
Memperingati peluncuran kali ini, sebuah trem dengan livery khusus meninggalkan Stasiun Utsunomiya, menandakan jalur tersebut resmi beroperasional.
Diketahui, pembukaan jaringan trem baru di Negeri Matahari Terbit terakhir kali dilakukan 75 tahun silam, tepatnya di Takaoka, Prefektur Toyama.