JAKARTA - Tim arkeolog yang tengah bekerja di lokasi bekas permukiman Romawi Viminacium di Serbia bergegas ke sebuah tambang yang tidak jauh, saat pekerja di sana menemukan onggokan kayu yang tertimbun tanah dan pasir.
Setelah ekskavator di tambang Drmno menemukan beberapa kayu, para ahli bergegas melakukan langkah-langkah penanganan terhadap penemuan kedua di daerah tersebut sejak tahun 2020.
Kapal itu kemungkinan merupakan bagian dari armada sungai yang melayani kota Romawi yang luas dan berkembang pesat, dengan penduduk 45.000 jiwa yang memiliki hipodrom, benteng, forum, istana, kuil, amfiteater, saluran air, pemandian dan bengkel.
Arkeolog Miomir Korac mengatakan, temuan sebelumnya menunjukkan kapal tersebut mungkin berasal dari abad ke-3 atau ke-4 M ketika Viminacium adalah ibu kota Provinsi Romawi Moesia Superior, memiliki pelabuhan di dekat anak sungai Danube.
"Kami mungkin berasumsi, kapal ini adalah kapal Romawi, namun kami tidak yakin berapa umur pastinya," katanya kepada Reuters seperti dikutip 20 Agustus.
Kayu-kayu tersebut pertama kali disemprot dengan air dan disimpan di bawah terpal untuk mencegah pembusukan di musim panas, tambah Korac.
Para arkeolog yakin dua kapal dan tiga kano yang ditemukan sejauh ini di daerah tersebut, mungkin tenggelam atau ditinggalkan di tepi sungai.
Sementara itu, Mladen Jovicic yang merupakan bagian dari tim yang mengerjakan kapal yang baru ditemukan tersebut mengatakan, memindahkan lambung kapal sepanjang 13 meter tanpa merusaknya akan sulit.
"Teman-teman insinyur kami akan menyiapkan struktur khusus yang akan diangkat dengan derek, dan seluruh proses konservasi bertahap akan menyusul," paparnya.
Mengutip Live Science, kapal tersebut diperkirakan awalnya memiliki panjang sekitar 65 kaki (20 m) dan lebar sekitar 12 kaki (3,5 m). Dasarnya datar, seperti tongkang dan para arkeolog mengira itu digunakan untuk mengangkut kargo antara Danube dan Viminacium.
"Kemungkinan besar tongkang tersebut ditarik dari pantai atau digerakkan dengan dayung, dan dalam situasi yang sesuai, kapal juga dapat menggunakan angin untuk bergerak, menggunakan layar tambahan," menurut para arkeolog.
Viminacium merupakan gabungan permukiman Romawi dan benteng militer, dan setelah tahun 87 M, kota ini menjadi ibu kota provinsi perbatasan Moesia Superior Kekaisaran Romawi.
Kota ini merupakan pusat perdagangan penting dan pusat regional kebudayaan Romawi. Para arkeolog memperkirakan Viminacium memiliki populasi hingga 45.000 orang, menjadikannya salah satu pemukiman terbesar di Balkan pada saat itu.
Beberapa legiun Romawi bermarkas di benteng di sana, dan orang-orang di utara terkenal suka berperang terhadap Romawi.
Namun kota dan bentengnya dihancurkan oleh bangsa Hun pada tahun 411, yang mengakhiri kekuasaan Romawi di sebagian besar Eropa.
BACA JUGA:
Viminacium dibangun kembali pada awal abad keenam oleh Kaisar Bizantium Justinianus Agung, namun dihancurkan lagi pada tahun 582 oleh invasi Suku Avar dari padang rumput Eurasia.
Penggalian Viminacium sendiri telah berlangsung sejak tahun 1882. Namun, para arkeolog memperkirakan mereka baru menjelajahi 5 persen dari situs tersebut, yang menurut mereka luasnya 450 hektar dan tidak biasa karena tidak terkubur di bawah kota modern.
Sejauh ini, penemuan-penemuan di lokasi tersebut meliputi ubin emas, patung batu giok, mosaik dan lukisan dinding, senjata dan sisa-sisa tiga mammoth.