Bagikan:

JAKARTA - Polri menyatakan semua penambang yang terjebak di lubang galian batu bara di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, telah dievaluasi seluruhnya. Total, 10 orang dinyatakan tewas.

"Semua sudah dievakuasi, 10 orang meninggal dunia," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prastyo dalam keterangannya, Jumat, 9 Desember.

Sementara berdasarkan laporan yang diterima, empat penambang berhasil selamat. Namun, mereka mengalami luka-luka.

Bahkan, satu di antaranya mengalami luka bakar 30 persen akibat ledakan di lubang galian tambang batu bara tersebut.

"Satu orang luka bakar, satu orang luka ringan, dan dua orang selamat," ungkapnya.

Namun, mengenai penyebab ledakan itu masih terus dialami. Dugaan sementara letupan itu karena lubang galian tambang batu bara itu mengandung gas metana.

"Kondisi lubang terdapat kandungan gas Metan, disamping itu terdapat beberapa reruntuhan akibat dari letupan kecil lubang tambang," kata Dedi.

Ledakan terjadi di tambang baru bara yang berada di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Jumat, 9 Desember.

Akibat ledakan itu, enam penambang sempat terjebak di dalam lubang tambang dengan jarak kurang lebih 200 meter di bawah permukaan tanah.