Bagikan:

SAWAHLUNTO -Tim laboratorium forensik (labfor) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyelidiki penyebab ledakan tambang baru bara milik PT Nusa Alam Lestari di Sawahlunto, Sumatera Barat. Dalam insiden itu, 10 penambang tewas.

"Masih didalami oleh labfor dan tim ESDM," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Sabtu, 10 Desember.

Sejauh ini, penyebab terjadinya letupan itu belum bisa dipastikan. Meski, Dugaan sementara letupan itu karena lubang galian tambang batu bara itu mengandung gas metana.

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Ridwan Djamaluddin mengatakan, setelah ledakan terjadi, inspektur tambang langsung menginvestigasi lebih lanjut terkait penyebab ledakan.

"Empat orang Tim Inspektur Tambang Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dipimpin langsung oleh Koordinator Inspektur Tambang Provinsi Sumatera Barat telah tiba di lokasi ledakan untuk melakukan pemeriksaan awal, koordinasi evakuasi korban, dan melaksanakan investigasi terhadap kejadian ledakan tersebut," ucap Ridwan.

Ledakan terjadi di tambang baru bara yang berada di Desa Salak, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, pada Jumat, 9 Desember. Setidaknya ada 154 penambang yang menjadi korban.

Dari belasan penambang, 10 di antaranya tewas dan empat lainnya selamat walau mengakami luka-luka.