Temuan Mantra di Kasus Sekeluarga Tewas Kalideres untuk Mempermudah Jodoh
Rumah korban tewas yang terdiri empat orang merupakan sanak saudara, dipasang garis polisi di Perumahan Citra Satu Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Temuan mantra di balik tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, akhirnya terungkap penggunaannya. Ternyata, mantra itu berisi bacaan untuk mempermudah jodoh.

"Untuk membantu masalah yang sedang dihadapi, misalnya mencari jodoh atau yang lain," ujar Ahli Sosiologi Agama, Jamhari, kepada wartawan, Jumat, 9 Desember.

Selain itu, bacan-bacaan yang tertulis dalam secarik kertas itupun dipastikan bukan terkait dengan sekte tertentu. Tetapi, hanya ritual keagamaan tertentu.

"Mungkin saja mereka melakukan ritual keagamaan untuk mendapat kesembuhan karena mereka sedang sakit atau juga," kata Jamhari.

Pada kesempatan sebelumnya, polisi menemukan mantra dan kemenyan. Temuan itupun memunculkan dugaan adanya aliran agama tertentu atau sekte yang jadi penyebab tewasnya satu keluarga.

Mantra itu juga diduga milik Budiyanto yang ditemukan tewas di ruang tamu rumah tersebut.

"Kemudian juga kami temukan fakta bahwa di TKP adanya dugaan mantra-mantra ya," kata dia.

"Kemudian ada kemenyan, kemudian termasuk tulisan-tulisan yang mensyaratkan adanya barang-barang tertentu dalam ritual ini," sambung Hengki

Adapun, penyebab kematian satu keluarga itu telah terungkap. Mereka tewas bukan karena kelaparan melainkan mengalami penyakit tertentu yakni pernafasan hingga serangan jantung.

"Ditemukannya karbohidrat dan serat pada analisa feses bapak Budyanto dan mba Dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparan," ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara Jakarta, dr. Asri Megaratri Pralebda.

Kemudian, hasil pendalaman juga menyatakan bila mereka tewas karena mengalami penyakit tertentu. Misalnya, Budyanto yang disebut meninggal karena mengalami penyakit saluran cerna.

Lalu, Reni Margareta Gunawan yang tewas karena mengalami kelainan pada payudara.

"Sedangkan sebab kematian yang pasti dari Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut," ungkapnya.

Terakhir, untuk penyebab tewasnya Dian karena mengalami gangguan pernafasan yang kronis.

"Keempat jenazah secara yakin kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya," kata Asri.