JAKARTA - Ahli Sosiologi Agama menilai satu keluarga yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat, bukan penganut sekte apokaliptik. Meski, ditemukan buku-buku keagamaan tertentu.
"Kesimpulan saya, mereka bukan penganut sekte apalagi apokaliptik. Mereka orang normal yang bisa meninggal secar wajar karena penyakit dan lain-lain," ujar Ahli Sosiologi Agama, Jamhari, kepada wartawan, Jumat, 9 Desember.
Menurutnya, bila merujuk buku-buku keagamaan yang ditemukan tak menunjukan adanya penyimpangan. Sebab, buku itu berisi tentang ilmu agama Islam, Kristen, dan Budha.
Bahkan, setelah buku itu diperiksa dan dibaca secara seksama tak ditemukan hal yang aneh.
"Setelah dilihat dan dibaca, buku ini tidak ada yang aneh, tidak ada yang istimewa, karena buku-buku tersebut. Buku-buku yang biasa yang bisa ditemukan dan bisa dibeli di luar (secara) umum," ungkapnya.
"Jadi saya kira ini bukan menujukan bahwa mereka sedang mengkaji sesuatu pemahaman sekte tertentu atau keagamaan tertentu," sambung Jamhari.
BACA JUGA:
Sementara mengenai temuan kertas bertuliskan ayat Al-Quran yang dianggap sebagI manta pun dinilai bukan suatu keanehan. Sebab, hal itu dianggap sebagai upaya untuk menyembuhkan suatu penyakit.
"Barang kali itu adalah ramuan obat yang disertai doa untuk penyembuhan dari keluarga tersebut," sebutnya.
Terakhir, mengenai temuan mantra, usai dipelajari hal itupun bukan bagian dari sekte tertentu. Melainkan doa untuk memperlancar jodoh.
"Biasanya ini dipakai untuk memperlancar jodoh atau suapaya mendapat karisma atau aura," kata Jamhari.
Adapun, penyebab kematian satu keluarga itu telah terungkap. Mereka tewas bukan karena kelaparan melainkan mengalami penyakit tertentu yakni pernafasan hingga serangan jantung.
"Ditemukannya karbohidrat dan serat pada analisa feses bapak Budyanto dan mba Dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparan," ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara Jakarta, dr. Asri Megaratri Pralebda.
Kemudian, hasil pendalaman juga menyatakan bila mereka tewas karena mengalami penyakit tertentu. Misalnya, Budyanto yang disebut meninggal karena mengalami penyakit saluran cerna.
Lalu, Reni Margareta Gunawan yang tewas karena mengalami kelainan pada payudara.
"Sedangkan sebab kematian yang pasti dari Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut," ungkapnya.
Terakhir, untuk penyebab tewasnya Dian karena mengalami gangguan pernafasan yang kronis.
"Keempat jenzah secara yakin kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya," kata Asri.