Polisi Sebut Budiyanto yang Diduga Terpapar Aliran Sesat di Balik Kasus Tewasnya Sekeluarga di Kalideres
Kawasan rumah korban tewas yang terdiri empat orang merupakan sanak saudara, dipasang garis polisi di Perumahan Citra Satu Kalideres, Jakarta Barat. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Dugaan penganut aliran sesat semakin kuat di balik tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Polisi menyatakan Budiyanto yang paling berpotensi terpapar ritual tertentu.

"Salah satu dari pada anggota keluarga ini yaitu atas nama Budiyanto ini cenderung dominan dan memiliki sikap yang positif terhadap ritual-ritual tertentu," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi kepada wartawan, Rabu, 30 November.

Hanya saja, tak dirinci petunjuk yang meyakini Budiyanto terpapar aliran tertentu.

Hengki menyatakan dugaan menganut aliran tertentu itu berdasarkan temuan mantra dan kemenyan.

"Kemudian juga kami temukan fakta bahwa di TKP adanya dugaan mantra-mantra ya," kata dia.

"Kemudian ada kemenyan, kemudian termasuk tulisan-tulisan yang mensyaratkan adanya barang-barang tertentu dalam ritual ini," sambung Hengki.

Karena itu, tim penyelidik nantinya akan mendalami keterangan para ahli. Keterangan itu nantinya dipadukan dengan petunjuk yang sudah ditemukan.

Tujuannya, untuk menentukan motif di balik tewasnya empat orang tersebut di dalam rumah.

"Apakah ini menurukan motif ini akan kami dalami lagi," kata Hengki.

Sebagai informasi, satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 November, malam.

Keempat orang yang tewas itu antara lain, Rudyanto Gunawan (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian istrinya K. Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian (42), serta adik ipar Rudiyanto, Budyanto Gunawan (68).

Keempat orang itu ditemukan tak bernyawa di dalam rumah. Tetapi di tempat yang berbeda.

Untuk Margaretha Gunawan dan Dian disebut berada di dalam kamar depan. Kemudian, Rudyanto Gunawan di kamar belakang. Sedangkan, Budyanto Gunawan di ruang tamu rumah tersebut.

Berdasarkan keterangan saksi, salah satu dari empat orang itu yakni Reni Margareta sudah tewas 6 bulan lalu. Sebab, dia sudah ditemukan tak ternyata pada 13 Mei.