Hasil Identifikasi Labfor Temukan Ada Obat Kanker di Tubuh Renny Margaretha, Ibu yang Tewas di Kalideres
Kawasan rumah satu keluarga meninggal dipasang garis polisi di Perumahan Citra Satu, Kalideres, Jakarta Barat. (Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Laboratorium Forensik (Labfor) menemukan adanya cairan bening mengandung tamoxifen atau obat kangker di tubuh Renny Margaretha. Hal itulah yang menjadi salah satu dasar dalam menyumpulkan penyebab kematiannya bukan karena kelaparan.

Renny Margaretha merupakan satu dari empat orang yang ditemukan tewas dalam rumah di Kalideres, Jakarta Barat.

"Di sini kita menemukan dari organ hepar milik ibu Margaretha kita menemukan adanya tamoxifen atau obat kanker payudara," ujar Kabid Kimia Biologi Forensik Puslabfor Polri Kombes Wahyu Marsudi kepada wartawan, Jumat, 9 Desember.

Selain itu, dari hasil pemeriksaan juga tak ditemukan adanya racun atau zat berbaya lainnya. Sehingga, menggugurkan dugaan bila penyebab kematian karena keracunan.

"Jadi dari sisi Labfor tidak menemukan adanya bahan beracun berbahaya dari tubuh korban," ungkapnya.

Di sisi lain, lanjut Wahyu, juga tak ditemukan adanya akses keluar masuk yang rusak di rumah tersebut. Sehingga, bisa disimpulkan tidak ada keterlibatan orang lain di balik tewasnya Renny ataupun tiga orang lainnya.

"Kami dari sisi forensik menyimpulkan hasil tkp tidak ditemukan kerusakan akses keluar atau masuk. Berarti tidak ada orang luar yang masuk atau dari dalam yang keluar," kata Wahyu.

Satu keluarga ditemukan tewas di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis, 10 November, malam.

Keempat orang yang tewas itu antara lain, Rudyanto Gunawan (71) yang merupakan kepala rumah tangga, kemudian istrinya K. Margaretha Gunawan (68), anaknya Dian (42), serta adik ipar Rudiyanto, Budyanto Gunawan (68).

Keempat orang itu ditemukan tak bernyawa di dalam rumah. Tetapi di tempat yang berbeda.

Untuk Margaretha Gunawan dan Dian disebut berada di dalam kamar depan. Kemudian, Rudyanto Gunawan di kamar belakang. Sedangkan, Budyanto Gunawan di ruang tamu rumah tersebut.

Adapun, penyebab kematian satu keluarga itu telah terungkap. Mereka tewas bukan karena kelaparan melainkan mengalami penyakit tertentu yakni pernafasan hingga serangan jantung.

"Ditemukannya karbohidrat dan serat pada analisa feses bapak Budyanto dan mba Dian itu sudah menyingkirkan asumsi bahwa mereka berdua meninggal karena kelaparan," ujar Dokter Forensik RS Bhayangkara Jakarta, dr. Asri Megaratri Pralebda.

Kemudian, hasil pendalaman juga menyatakan bila mereka tewas karena mengalami penyakit tertentu. Misalnya, Budyanto yang disebut meninggal karena mengalami penyakit saluran cerna.

Lalu, Reni Margareta Gunawan yang tewas karena mengalami kelainan pada payudara.

"Sedangkan sebab kematian yang pasti dari Budyanto adalah serangan jantung yang baru atau akut," ungkapnya.

Terakhir, untuk penyebab tewasnya Dian karena mengalami gangguan pernafasan yang kronis.

"Keempat jenzah secara yakin kami tidak menemukan tanda-tanda kekerasan maupun luka-luka pada keempatnya," kata Asri.