JAKARTA - Eks penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan menyebut permintaan agar KPK dibubarkan adalah bentuk sindiran. Apalagi, lembaga tersebut kini dianggap bermasalah di internalnya.
Hal ini disampaikan menanggapi pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang pernah minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan KPK. Permintaan tersebut diungkap saat dia bicara di sebuah acara pada Senin, 21 Agustus.
"Saya yakin apa yang disampaikan oleh Ibu Megawati adalah sindiran karena KPK bekerja tidak efektif yang justru bermasalah banyak korupsi di internal KPK," kata Novel dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan yang dikutip Rabu, 23 Agustus.
Novel menyebut pemberantasan korupsi harus diingat sebagai sesuatu yang penting. Sehingga, presiden sebaiknya segera mengambil sikap melihat kondisi KPK saat ini setelah dipimpin Firli Bahuri.
Sebab, pemerintah dan DPR sebenarnya secara tak langsung punya andil dalam kondisi komisi antirasuah sekarang. "Presiden mestinya melakukan langkah untuk memperbaiki KPK," tegasnya.
"Atau bila tidak mau lebih baik KPK dibubarkan saja," sambung Novel.
Megawati menyebut dirinya pernah minta langsung kepada Presiden Jokowi untuk membubarkan KPK. Karena praktik korupsi buktinya masih terjadi meski lembaga tersebut ada.
"Saya sampai kadang-kadang bilang sama Pak Jokowi, 'sudah deh, bubarkan KPK itu, Pak. Menurut saya enggak efektif'," katanya di The Tribrata, Jakarta.
BACA JUGA:
Ketua Umum PDIP itu mengaku tak masalah jika ada yang menganggap pernyataannya itu blak-blakan. Sebab, KPK adalah lembaga bentukan di era pemerintahannya.
"Ibu nih kalau ngomong ces pleng, lho saya yang membuatnya (KPK) kok," ujar Megawati.