JAKARTA - Tujuh murid dan seorang guru terjebak di sebuah kereta gantung yang menggantung 274 meter (900 kaki) di atas jurang di Pakistan, setelah kabel pengaitnya putus sementara misi penyelamatan oleh helikopter yang sangat berisiko, terhambat oleh angin kencang, para pejabat mengatakan pada Hari Selasa.
Anak-anak, yang telah terdampar sejak pukul 07.00 pagi waktu setempat, menggunakan gondola untuk pergi ke sekolah di sebuah daerah pegunungan di Battagram, sekitar 200 km (125 mil) di sebelah utara Islamabad, kata para pejabat.
Otoritas Manajemen Bencana Nasional Pakistan mengatakan dalam sebuah pernyataan, sebuah kabel telah putus pada layanan gondola. Dua helikopter militer telah dikirim untuk operasi penyelamatan, setelah upaya untuk memperbaiki kerusakan tidak berhasil.
Gondola tersebut terhenti di tengah jurang dan menggantung pada satu kabel setelah kabel lainnya putus, kata Shariq Riaz Khattak, seorang petugas penyelamat di lokasi kejadian kepada Reuters, seperti dikutip 22 Agustus.
Muzaffar Khan, seorang pejabat pemerintah distrik di Battagram, mengatakan, ada tujuh siswa dan seorang guru yang berada di dalam gondola tersebut.
"Angin kencang menghantam kami," kata Gulfaraz, seorang siswa berusia 20 tahun yang berada di gondola tersebut, kepada saluran televisi lokal Geo News melalui telepon, memohon kepada pihak berwenang untuk menyelamatkan mereka sesegera mungkin.
Dia menambahkan, siswa lain yang berada di gondola itu berusia antara 10 hingga 15 tahun. Seorang anak berusia 15 tahun pingsan karena cemas.
Misi penyelamatan menjadi rumit karena angin kencang di daerah tersebut dan fakta bahwa baling-baling helikopter berisiko mengganggu kestabilan lift, kata Khattak.
Kedua helikopter militer tersebut melayang di dekat kereta gantung yang tergantung, tambahnya.
Terpisah, seorang pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, pasukan layanan khusus, yang terlatih dalam operasi sling, terlibat dalam "operasi yang sangat berbahaya dan berisiko" ini.
"Semua upaya dilakukan oleh tentara Pakistan untuk menyelamatkan orang-orang yang terdampar di dalam lift," ujarnya.
Diketahui, orang-orang yang tinggal di daerah pegunungan utara Pakistan sering menggunakan gondola untuk transportasi dari satu desa ke desa lainnya.
Abdul Nasir Khan, seorang penduduk setempat, mengatakan bahwa anak-anak tersebut akan pergi ke sekolah menengah atas di Batangai di Alai.
BACA JUGA:
"Kami tak berdaya melihat mereka tapi tidak bisa membantu," sebut Khan.
Terpisah, caretaker Perdana Menteri Pakistan Anwaar-ul-Haq Kakar, mengungkapkan keprihatinannya mengenai insiden tersebut dalam sebuah unggahan di Twitter.
"Saya juga telah mengarahkan pihak berwenang untuk melakukan inspeksi keselamatan terhadap semua gondola dan memastikan mereka aman untuk dioperasikan dan digunakan," tulisnya dalam sebuah unggahan.