Bagikan:

JAKARTA - Otoritas Italia menggelar penyelidikan terkait dengan kecelakaan kereta gantung di Italia Utara yang menewaskan 14 orang pada Minggu 23 Mei.

Kecelakaan mengerikan terjadi di Italia, saat kereta gantung 14 orang tewas, termasuk lima warga Israel, serta seorang anak terluka parah, jatuh dan berguling di lereng curam pada Minggu 23 Mei sore waktu setempat.

Kereta gantung Stresa-Mottarone membawa turis dan penduduk lokal dari kota di Danau Maggiore, hampir 1.400 meter di atas permukaan laut ke puncak gunung Mottarone dalam 20 menit.

Seluruh penumpang kereta gantung tersebut tewas, kecuali seorang anak laki-laki Israel berusia 5 tahun. Anak ini dalam perawatan di rumah sakit anak dekat Kota Turin. Kondisinya kritis dan menderita banyak atah tulang.

Jaksa Italia telah membuka penyelidikan atas dugaan pembunuhan dan kelalaian yang tidak disengaja. Penyelidik akan fokus pada bagaimana kabel timah putus dan mengapa mekanisme rem pengaman gagal diaktifkan.

"Kami mulai dari bukti empiris. Kabel terputus dan sistem rem pengaman jelas tidak berfungsi," kata jaksa penuntut umum Olimpia Bossi, melansir Reuters Selasa 25 Mei. 

Laporan awal mengatakan, kabel yang menarik kabin ke atas lereng putus saat gondola mendekati akhir perjalanan 20 menitnya ke puncak Gunung Mottarone.

Mekanisme pengereman pada kabel kedua yang menahan beban kabin gagal diaktifkan dan gondola tergelincir ke belakang sebelum menabrak tiang dan jatuh ke tanah, di mana kereta terguling sebelum menabrak pohon.

Menteri Transportasi dan Infrastruktur Italia Enrico Giovannini meninjau langsung lokasi kecelakaan, Senin 24 Mei. Ia mengumumkan akan membentuk komisi untuk menyelidiki bencana kereta gantung terburuk di Italia sejak tahun 1998.

Ketika itu, 20 orang penumpang kereta gantung tewas akibat pesawat tempur Amerika Serikat yang terbang rendah, tidak sengaja memotong kabel pendukung yang menyebabkan kereta jatuh.

"Pemerintah, serta semua lembaga, secara alami berkomitmen untuk memahami penyebabnya, untuk memahami apa yang terjadi," tegas Giovannini kepada wartawan.

Diketahui, kereta gantung tersebut menjalani pekerjaan pemeliharaan besar-besaran pada 2014 dan 2016. Pemeriksaan rutin dilakukan tahun 2017 dan tahun lalu oleh teknisi spesialis. Media Italia melaporkan, kabel yang putus baru akan usai masa pakainya dan diganti tahun 2029 mendatang.

Sementara, kabin dapat menampung hingga 40 orang. Namun saat kecelakaan, kabin terisi kurang dari setengahnya karena pembatasan virus corona. Kecelakaan ini terjadi setelah layanan kereta gantung dibuka bulan lalu, setelah berhenti cukup lama karena pandemi COVID-19.