JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat (Jabar) mencatat 2 desa di Kecamatan Cidaun dilanda longsor dan angin kencang.
Selain ratusan keluarga mengungsi, bangunan SMP hingga jembatan gantung rusak akibat kejadian tersebut.
"Jembatan putus terjadi di Desa Cibuluh, Kecamatan Cidaun, jembatan penghubung desa Cibuluh dan Puncakbaru, putus setelah pondasinya ambruk terbawa longsor. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut," kata Sekretaris BPBD Cianjur Irfan Sopyan dilansir Antara, Jumat, 22 Januari.
Aktifitas warga juga terhambat karena putusnya jembatan gantung. BPBD tengah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk membangun jembatan darurat.
"Kami sudah berkordinasi dengan dinas terkait untuk segera membangun jembatan darurat yang minimal dapat dilalui pejalan kaki karena akses jalan utama membuat warga harus menempuh waktu cukup lama dengan landasan jalan rusak," katanya.
BACA JUGA:
Longsor dan pergerakan tanah, tambah dia, juga melanda Desa Gelarwangi, Kecamatan Cidaun. Jalan utama di desa tersebut juga tertutup longsor dan menyebabkan ratusan rumah warga terancam.
"Saat ini, tim gabungan dan relawan berusaha menyingkirkan material longsor yang menutup landasan jalan agar dapat dilalui kendaraan. Sedangkan perkampungan warga di atas tebing yang longsor terancam, sehingga seratusan kepala keluarga terpaksa diungsikan untuk menghindari longsor susulan," katanya.
Tidak hanya longsor, hujan deras disertai angin kencang yang melanda desa tersebut, menyebabkan beberapa ruang kelas SMP ambruk. Tidak ada korban jiwa karena proses belajar mengajar masih dilakukan secara daring.
"Kami masih menunggu data lengkap dari petugas yang sudah dikirim ke lapangan, data sementara ada dua ruang kelas dan bangunan lain di SMP Gelarwangi yang ambruk," terang dia.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, langsung menginstruksikan dinas terkait untuk mendatangi lokasi jembatan yang putus dan segera melakukan pembangunan kembali.
"Saya sudah instruksikan kepala dinas terkait untuk melihat langsung jembatan yang putus, secepatnya untuk dibangun kembali agar aktifitas warga tidak terhambat. Kami juga mengimbau warga di wilayah rawan bencana untuk waspada dan jeli melihat tanda alam akan terjadinya bencana," katanya.