CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur Jawa Barat menyediakan anggaran Biaya Tidak Terduga (BTT) Rp20 miliar untuk penanganan bencana dan kedaruratan, termasuk membangun kembali ruang kelas dan jembatan yang rusak akibat bencana alam.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, sejak dua pekan terakhir sejumlah kecamatan di daerah itu dilanda banjir, longsor, dan tanah bergerak. Dampaknya, puluhan rumah rusak berat, sedang, dan ringan, termasuk sejumlah bangunan sekolah.
"Sehingga kami siapkan anggaran untuk penanganan bencana yang sifatnya darurat akan diambil dari BTT yang sudah disiapkan sebesar Rp 20 miliar. Peruntukannya termasuk untuk pembangunan kembali rumah warga yang rusak, bangunan sekolah dan jembatan yang putus," katanya di Cianjur, Antara, Kamis, 13 Oktober.
Namun, anggaran tersebut diprioritaskan untuk kedaruratan, seperti penanganan sekolah di Kecamatan Campaka yang rusak akibat bencana alam yang akan langsung dibangun kembali dengan anggaran BTT.
Selain itu, penanganan jembatan gantung yang rusak sedang di Kecamatan Leles akibat dihantam arus deras.
BTT juga akan dialokasikan untuk relokasi empat rumah warga di Desa Selagedang, Kecamatan Cibeber yang rusak berat tertimbun longsor disertai tanah bergerak yang rencananya dipindah ke tanah desa yang dinilai aman dari bencana itu, sedangkan rumah lainnya akan dipindah secara bertahap.
"Untuk relokasi ada yang prioritas sampai jadi rumah kembali ada yang hanya dibantu secara stimulan bagi warga yang dinilai taraf ekonominya cukup. Untuk relokasi awal empat rumah yang rusak berat dilanjutkan secara bertahap untuk puluhan keluarga lainnya di kampung yang sama," katanya.
Herman menambahkan BTT juga akan digunakan untuk penanganan kedaruratan lainnya, termasuk pemulihan ekonomi dan menekan angka inflasi yang terjadi, serta memberikan bantuan langsung tunai untuk warga yang terdampak penyesuaian harga BBM.
BACA JUGA:
"Kami juga menggunakan BTT untuk memberikan bantuan langsung tunai untuk pelaku pariwisata di sejumlah kecamatan mulai dari wilayah utara sampai selatan Cianjur, termasuk di dalamnya untuk ratusan nelayan di pantai selatan Cianjur," katanya.