Bagikan:

JAKARTA - Maskapai penerbangan United Airlines akan memasang huruf Braille di seluruh interior pesawatnya, untuk mendukung para pelanggan tunanetra dan penyandang disabilitas penglihatan, menjadikannya maskapai penerbangan pertama di Amerika Serikat yang melakukannya.

Pengumuman rencana tersebut dilakukan United Airlines dalam siaran pers 27 Juli lalu. Di Negeri Paman Sam, Juli merupakan Bulan Kebanggaan Disabilitas.

"Dengan menambahkan lebih banyak tanda taktil di seluruh interior kami, kami membuat pengalaman terbang menjadi lebih inklusif dan mudah diakses, dan itu bagus untuk semua orang," kata Wakil Presiden Eksekutif, Chief Customer Officer untuk United Linda Jojo dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN 17 Agustus.

"Menemukan tempat duduk Anda di pesawat atau pergi ke kamar kecil adalah sesuatu yang sebagian besar dari kita anggap remeh, tetapi bagi jutaan pelanggan kami, hal tersebut dapat menjadi tantangan untuk dilakukan secara mandiri," lanjutnya.

Braille akan digunakan untuk menunjukkan nomor lorong dan kursi serta lokasi toilet, menurut pihak United Airlines.

Selain itu, United Airlines bekerja sama dengan Federasi Nasional Tunanetra (NFB) dan Dewan Tunanetra Amerika (ACB) dalam hal lain untuk mendukung penumpang tunanetra dan penyandang disabilitas visual di dalam pesawat.

"United mengambil langkah tambahan untuk menciptakan pengalaman penumpang yang mudah diakses melalui papan tanda Braille," kata Direktur Eksekutif Interim ACB Dan Spoone, dalam sebuah pernyataan.

"Kami menghargai eksplorasi berkelanjutan dari maskapai penerbangan untuk alat bantu navigasi tambahan dalam penerbangan, seperti huruf besar dan indikator taktil, dan kami mendorong semua maskapai penerbangan untuk mengikuti langkah United dalam membuat perjalanan udara lebih inklusif bagi komunitas tunanetra dan low vision," sambungnya.

Selain peningkatan fitur pesawat yang menjadikan lebih ramah bagi penyandang disabilitas. Aplikasi United Airlines baru-baru ini diperbarui, untuk mempermudah program membaca layar agar lebih mudah dipahami.

Diketahui, istilah Braille diambil dari nama penciptanya, seorang tunanetra asal Prancis, Louis Braille. Dia menciptakan bahasa yang menggunakan titik-titik yang ditinggikan ini pada tahun 1824 silam.