Daftar Maskapai Terburuk dan Terbaik di Dunia Sepanjang 2024

JAKARTA - Di industri penerbangan, pengalaman penumpang sering kali dipengaruhi oleh berbagai faktor. Mulai dari ketepatan waktu hingga kualitas layanan kru dan kenyamanan di dalam pesawat.

Setiap tahun, AirHelp Score 2024 memeringkat maskapai terbaik dan terburuk berdasarkan keluhan pelanggan, data kedatangan dan keberangkatan tepat waktu, serta umpan balik dari penumpang di lebih dari 54 negara mengenai kualitas makanan, kenyamanan, dan layanan kru antara Januari hingga Oktober.

Dilansir VOI dari laman NY Post pada Jumat, 6 Desember 2024, Tunisair menempati posisi terbawah dalam daftar ini, dinilai sebagai maskapai terburuk di dunia pada tahun 2024, dengan peringkat 109. Maskapai ini termasuk dalam daftar beberapa maskapai penerbangan berbiaya rendah yang menghadapi berbagai masalah besar.

Selain Tunisair, ada beberapa maskapai lain yang tergolong buruk dalam hal kinerja, seperti Buzz, Nouvelair, Bulgaria Air, dan El Al Israel Airlines. Meskipun beberapa maskapai ini mencoba memenuhi kebutuhan perjalanan penumpang, kualitas layanan mereka tetap dipertanyakan.

Bahkan di Amerika Utara, masalah kinerja maskapai juga mencuat. JetBlue dan Air Canada masuk dalam daftar 50 maskapai terburuk di dunia, meskipun kedua maskapai ini telah beroperasi cukup lama.

Namun, tidak semua maskapai memiliki catatan buruk. Beberapa maskapai justru mendapatkan pujian dari penumpang. Brussels Airlines dinilai sebagai maskapai terbaik pada tahun 2024, berhasil menggeser Qatar Airways yang sebelumnya menempati posisi teratas sejak 2018. Brussels Airlines mengalami lonjakan signifikan, dari peringkat 12 pada tahun lalu dan kini menduduki posisi pertama.

Di sisi lain, maskapai besar asal Amerika Serikat seperti United Airlines dan American Airlines juga menduduki posisi teratas sebagai maskapai terbaik di dunia, meskipun sempat menghadapi gangguan besar dalam penerbangan domestik sepanjang tahun ini. Kedua maskapai ini telah masuk dalam daftar 10 besar sejak tahun 2022.

Sementara itu, Delta Airlines mengalami penurunan peringkat, turun dari posisi 11 ke peringkat 17. Penurunan ini kemungkinan besar disebabkan oleh masalah pemrosesan klaim terkait gangguan teknis yang terjadi pada bulan Juli. Namun, kinerja tepat waktu dan peringkat kepuasan pelanggan Delta tidak banyak berubah.