Dewas KPK Targetkan Sidang Etik Johanis Tanak Selesai Bulan Ini
Anggota Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris (Foto: Wardhany T/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menargetkan sidang dugaan pelanggaran etik Wakil Ketua KPK Johanis Tanak selesai bulan ini. Keputusan akhir bakal segera diambil majelis etik.

“Mudah-mudahan bisa selesai bulan ini,” kata Anggota Dewan Pengawas KPK Syamsuddin Haris kepada wartawan di Gedung ACLC KPK, Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat, 11 Agustus.

Syamsuddin mengatakan keterangan terkait dugaan komunikasi yang dilakukan Johanis dengan Plh Dirjen Minerba Kementerian ESDM Idris Froyoto Sihite sudah didengar. Bahkan, majelis etik sudah mendapat keterangan dari para ahli yang dihadirkan Johanis.

Kata Syamsuddin, salah satu ahli yang dihadirkan Johanis adalah Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Padjajaran, Romli Atmasasmita. “(Ditanya, red) apa yang dimaksud pelanggaran etik dan seterusnya,” ujarnya.

Kemudian majelis etik juga sudah memeriksa Johanis Tanak. Tapi, Syamsuddin menutup isi persidangan karena sudah masuk materi pemeriksaan.

“Intinya sudah selesai tadi dan akan dilanjutkan lagi 21 Agustus dengan agenda pembelaan dari Pak JT,” tegasnya.

“Setelah sidang agenda pembelaan kemudian entah kapan itu belum ditentukan, ini sidang putusan,” sambung Syamsuddin.

Johanis harus disidang etik karena percakapan dengan Idris tersebar di media sosial. Ada beberapa tangkapan layar yang diunggah akun itu berisi pembahasan tentang pekerjaan dan terdapat kalimat 'di belakang layar'.

Tak sampai di sana, ada percakapan yang ternyata membahas Izin Usaha Pertambangan (IUP). Menanggapi ini, Johanis Tanak menyebut pembicaraan itu terjadi sebelum dirinya dilantik sebagai pimpinan.

Dia mengaku sudah berteman dengan Idris saat masih sama-sama di Kejaksaan. Johanis juga mengaku tak tahu jika lawan bicaranya itu sudah menjadi Plh Dirjen Minerba karena sebelumnya dia menjabat sebagai Kabiro Hukum di Kementerian ESDM.

"Saya hubungi beliau karena saya sudah menjelang pensiun, kan tinggal berapa bulan saya pensiun. Kalau saya pensiun terus apa yang harus saya buat, jadi cara bagaimana ada kegiatan baru," kata Tanak saat dihubungi VOI, Rabu, 12 April malam.