JAKARTA - Polandia akan mengirimkan 2.000 tentara ke perbatasannya dengan Belarusia, dua kali lipat dari jumlah yang diminta oleh Penjaga Perbatasan untuk membendung penyeberangan ilegal dan menjaga stabilitas, wakil menteri dalam negeri mengatakan kepada kantor berita pemerintah PAP pada Hari Rabu.
Polandia yang sudah khawatir dengan wilayah perbatasannya sejak pecah perang Rusia-Ukraina, semakin khawatir dengan kehadiran ratusan tentara bayaran Grup Wagner yang telah dilatih untuk berperang, atas undangan Presiden Alexander Lukashenko.
Pekan ini, Belarusia memulai latihan militer di dekat perbatasan sementara Presiden Lukashenko mengatakan ia beberapa kali menahan para pejuang Wagner yang ingin menyerang Polandia.
Polandia juga telah melihat peningkatan jumlah migran yang sebagian besar berasal dari Timur Tengah dan Afrika yang mencoba menyeberangi perbatasan dalam beberapa bulan terakhir.
Selama dua tahun terakhir, Polandia menuduh Belarusia merekrut para migran dari negara-negara miskin dan mengirim mereka melintasi perbatasan secara ilegal untuk memicu ketidakstabilan.
"Penguatan ini tidak akan dilakukan dengan 1.000, tapi dengan 2.000 tentara," kata Wakil Menteri Dalam Negeri Maciej Wasik kepada PAP, melansir Reuters 9 Agustus.
"Keputusan ini dibuat oleh Komite Keamanan, keputusan ini dibuat oleh Menteri (Pertahanan) Mariusz Blaszczak," terangnya.
BACA JUGA:
Pada Hari Senin, Wasik mengatakan bahwa Penjaga Perbatasan meminta tambahan 1.000 tentara untuk dikerahkan.
Ditambahkan olehnya, semua upaya untuk memasuki Polandia secara ilegal oleh para migran sekarang sedang diorganisir oleh pihak berwenang Belarusia.
"Jika kami memiliki penjaga perbatasan yang nyata di sisi lain, dan bukan jasa penyelundupan, penyeberangan ini tidak akan ada sama sekali," tandasnya.