Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia akan menindaklanjuti keterangan ataupun langkah-langkah yang disampaikan pihak Korea Selatan, terkait dengan rencana evakuasi peserta Jambore Pramuka Internasional besok, menyebut belum ada kabar mengenai adanya anggota kontingen Tanah Air yang jatuh sakit.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah mengatakan, pihaknya terus memonitor perkembangan di lapangan dari waktu ke waktu, baik dengan Kedutaan Besar RI di Seoul, maupun dengan pendamping dari Kwarnas.

"Kabarnya pihak otoritas Korsel akan berikan briefing dalam waktu dekat, terkait kemungkinan evakuasi. Pemerintah nantinya akan menindak-lanjuti keterangan ataupun langkah-langkah yang disampaikan pihak Korsel," kata Faizasyah kepada VOI, Senin 7 Agustus.

"Alhamdulillah, belum diperoleh informasi bila ada yang sakit," sambungnya, terkait kondisi anggota kontingen.

Pemerintah Korea Selatan pada Hari Senin mengumumkan seluruh peserta Jambore Pramuka Internasional di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, akan dievakuasi menuju Seoul dan sekitarnya, seiring edngan ancaman Topan Khanun yang diperkirakan akan melanda negara itu Hari Kamis.

Mulai Selasa pagi, puluhan ribu anggota Pramuka muda akan dievakuasi ke wilayah Seoul yang lebih luas, di bawah rencana darurat. Sekitar 1.000 bus akan dikerahkan untuk mengangkut sekitar 36.000 peserta dari 156 negara.

jambore pramuka internasional
Jambore Pramuka Internasional 2023 di Korea Selatan (Sumber: WSBureau inc/Aleaxander Rydberg)

"Proses relokasi akan dimulai dari pukul 10 pagi dan para peserta akan dipindahkan secara berurutan... Kami memperkirakan seluruh proses akan memakan waktu sekitar enam jam, tetapi mungkin akan memakan waktu lebih lama tergantung pada situasinya," ujar Wakil Menteri Manajemen Bencana dan Keselamatan Kim Sung-ho dalam pengarahan yang diadakan di lokasi perkemahan, melansir Korea Times.

Sementara itu, Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Kim Hyun-sook menekankan, kepulangan lebih awal dari lokasi perkemahan bukan berarti penutupan lebih awal dari pertemuan empat tahunan tersebut. Sedianya, Jambore Pramuka Internasional ke-25 ini akan berlangsung pada 1-12 Agustus 2023.

"Kami sedang meninjau berbagai kegiatan dengan pemerintah daerah, saya kira kami sedang memperluas skala Jambore," katanya.

Para pejabat tersebut tidak dapat segera memberikan jumlah pasti atau jenis akomodasi yang akan disediakan untuk para pramuka muda, dengan mengatakan diskusi dengan pemerintah daerah sedang berlangsung.

"Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia juga telah menyiapkan rencana darurat untuk menghindari amukan taifun Khanun tersebut. Kedubes RI di Seoul dan Pemerintah Provinsi Jeollabuk siap membantu kontingen Indonesia," tulis Waka Kwarnas Berthold Sinaulan dalam keterangannya.

Diketahui, Topan Khanun bergerak di atas perairan sekitar 330 kilometer timur laut Okinawa, Jepang, pada pukul 9 pagi, Senin, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA). Badan cuaca Negeri Ginseng memperkirakan badai tropis tersebut akan mendarat di pantai tenggara pada Kamis pagi.

KMA mengklasifikasikan Khanun sebagai topan "kuat" - tingkat tertinggi kedua dalam sistem empat tingkat - dan mengatakan sebagian besar wilayah negara itu akan berada di bawah pengaruhnya sebelum keluar dari Korea pada Hari Sabtu.