Bagikan:

JAKARTA - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul siap membantu pemerintah Korea Selatan untuk memindahkan kontingen Indonesia peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Sae Man Geum ke tempat yang lebih aman di sekitar Seoul.

"Narasi yang digunakan pemerintah Korea adalah 'early departure' karena program Jambore masih dilanjutkan di Seoul dan sekitarnya untuk beberapa hari sampai penutupan tanggal 11 Agustus," kata Duta Besar Ri untuk Korsel Gandi Sulistiyanto dilansir ANTARA, Senin, 7 Agustus.

Menurut Sulistiyanto penutupan direncanakan dilaksanakan di stadion Sangnam World Cup dengan puncak acara konser beberapa grup K-Pop.

Selain itu Sulistiyanto mengatakan KBRI akan mengerahkan para mahasiswa Indonesia yang bisa berbahasa Korea, ke tempat-tempat pemindahan peserta.

Sementara itu pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi memastikan akan terus mengerahkan unit leader (pembina pasukan) Indonesia agar 1.569 peserta dapat dipindahkan sesuai jadwal besok.

"Saat ini kondisi peserta Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat. Bahkan masih sempat tampil dengan pertunjukan kesenian di panggung utama pada Senin (7/8) malam bersama 15 negara lain yang lolos seleksi tampil di panggung utama Jambore," kata Ludfi.

Pemerintah Korsel tengah menyiapkan pemindahan 39 ribu peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Sae Man-Geum mulai besok (8/8) untuk menghindari amukan topan Khanun yang diperkirakan melanda tempat itu pada 9-10 Agustus.

Peserta dari 155 negara yang masih mengikuti kegiatan akan dipindah ke tempat lebih aman di sekitar ibukota Korsel, Seoul dengan mengerahkan seribu bus yang mulai berangkat pukul 08.00 pagi dan diperkirakan akan selesai dalam waktu 14 jam.

Pergerakan pemindahan akan mendahulukan peserta didik, kemudian orang dewasa yang ikut jambore baik sebagai Contingent Management Team ataupun International Service Team.