JAKARTA - Pemerintah Korea Selatan pada Hari Senin mengumumkan seluruh peserta Jambore Pramuka Internasional di Saemangeum, Provinsi Jeolla Utara, akan dievakuasi menuju Seoul dan sekitarnya, seiring dengan ancaman Topan Khanun yang diperkirakan akan melanda negara itu Hari Kamis.
Mulai Selasa pagi, puluhan ribu anggota Pramuka muda akan dievakausi ke wilayah Seoul yang lebih luas, di bawah rencana darurat. Sekitar 1.000 bus akan dikerahkan untuk mengangkut sekitar 36.000 peserta dari 156 negara.
"Proses relokasi akan dimulai dari pukul 10 pagi dan para peserta akan dipindahkan secara berurutan... Kami memperkirakan seluruh proses akan memakan waktu sekitar enam jam, tetapi mungkin akan memakan waktu lebih lama tergantung pada situasinya," ujar Wakil Menteri Manajemen Bencana dan Keselamatan Kim Sung-ho dalam pengarahan yang diadakan di lokasi perkemahan, melansir Korea Times 7 Agustus.
Sementara itu, Menteri Kesetaraan Gender dan Keluarga Kim Hyun-sook menekankan, kepulangan lebih awal dari lokasi perkemahan bukan berarti penutupan lebih awal dari pertemuan empat tahunan tersebut.
"Kami sedang meninjau berbagai kegiatan dengan pemerintah daerah, saya kira kami sedang memperluas skala Jambore," katanya.
Para pejabat tersebut tidak dapat segera memberikan jumlah pasti atau jenis akomodasi yang akan disediakan untuk para pramuka muda, dengan mengatakan diskusi dengan pemerintah daerah sedang berlangsung.
Terpisah, Presiden Yoon Suk Yeol mendapat pengarahan tentang rencana kontingensi untuk Jambore dari Perdana Menteri Han Duck-soo serta Menteri Dalam Negeri dan Keamanan Lee Sang-min pada Senin pagi.
"Rencana kontingensi berarti bahwa akomodasi Pramuka dan kegiatan mereka yang tersisa dapat dipindahkan ke Seoul dan sekitarnya," jelas Sekretaris Pers Kepresidenan senior Kim Eun-hye dalam pengarahan tertulis.
BACA JUGA:
Diketahui, Topan Khanun bergerak di atas perairan sekitar 330 kilometer timur laut Okinawa, Jepang, pada pukul 9 pagi, Senin, menurut Administrasi Meteorologi Korea (KMA). Badan cuaca Negeri Ginseng memperkirakan badai tropis tersebut akan mendarat di pantai tenggara pada Kamis pagi.
KMA mengklasifikasikan Khanun sebagai topan "kuat" - tingkat tertinggi kedua dalam sistem empat tingkat - dan mengatakan sebagian besar wilayah negara itu akan berada di bawah pengaruhnya sebelum keluar dari Korea pada Hari Sabtu.