Bagikan:

JAKARTA - Ukraina menyebut pertemuan yang diikuti perwakilan puluhan negara guna membahas konflik dengan Rusia di Arab Saudi sangat produktif, sedangkan pihak Moskow mengkritik gelaran tersebut.

Lebih dari 40 negara, termasuk Amerika Serikat, China, India serta negara-negara Eropa, hadir dalam pembicaraan selama akhir pekan kemarin, namun tidak dihadiri wakil Rusia.

Ukraina dan sekutunya menyebut pembicaraan tersebut sebagai upaya untuk mendapatkan dukungan internasional yang luas, terhadap prinsip-prinsip yang diinginkan Kyiv sebagai dasar perdamaian, termasuk penarikan semua pasukan Rusia dan kembalinya semua wilayah Ukraina ke dalam kontrolnya.

Berbicara mengenai pertemuan yang digelar di Jeddah, Kepala Staf Kepresidenan Ukraina Andriy Yermak, mengatakan dalam sebuah pernyataan: "Kami melakukan konsultasi yang sangat produktif tentang prinsip-prinsip utama yang menjadi dasar perdamaian yang adil dan langgeng," melansir Reuters 7 Agustus.

"Ada beberapa pendapat yang berbeda, tetapi semua peserta menekankan komitmen negara mereka terhadap prinsip-prinsip perdamaian, serta Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, hukum internasional, penghormatan terhadap kedaulatan negara dan integritas teritorial mereka yang tidak dapat diganggu gugat," jelas Yermak, seperti mengutip Saudi Gazette.

Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dikutip oleh media pemerintah pada Hari Minggu mengatakan, "pertemuan tersebut adalah sebuah cerminan dari usaha Barat untuk melanjutkan usaha-usaha yang sia-sia dan gagal untuk memobilisasi negara-negara Selatan di belakang Presiden Zelensky".

Pertemuan yang diikuti para penasihat keamanan nasional dan perwakilan kementerian luar negeri serta perwakilan PBB tersebut, dipimpin Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaed Al-Aiban.

Ini merupakan pertemuan lanjutan dari inisiatif dan upaya kemanusiaan yang telah dilakukan oleh Putra Mahkota dan Perdana Menteri Arab Saudi Mohammad bin Salman sejak Maret 2022.

Kementerian Media Arab Saudi mengatakan, para peserta telah menyepakati pentingnya melanjutkan konsultasi untuk membuka jalan bagi perdamaian.

Sedangkan para pejabat Eropa mengatakan, para peserta berencana untuk membentuk kelompok-kelompok kerja untuk mengatasi masalah-masalah spesifik yang timbul akibat perang.

Diketahui, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kesempatan itu mengatakan, ia ingin sebuah pertemuan global diadakan berdasarkan prinsip-prinsip tersebut akhir tahun ini, guna mendukung penyelesaian untuk mengakhiri perang, terutama pemulihan penuh integritas teritorial Ukraina, penarikan penuh pasukan Rusia, memastikan ketahanan pangan dan energi, keamanan nuklir serta pembebasan semua tahanan.