Sebut Pembicaraan Damai Rusia-Ukraina di Istanbul Positif, Presiden Zelensky: Tidak Mengendurkan Pertahanan Kami
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. (Wikimedia Commons/President Of Ukraine)

Bagikan:

JAKARTA - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Hari Selasa mengatakan, sinyal dari pembicaraan damai dengan Rusia di Istanbul, Turki dapat disebut positif, tetapi menambahkan mereka tidak meredam ledakan dari peluru Rusia.

Dalam pidato larut malam, Presiden Zelensky juga menyatakan kehati-hatian tentang janji Rusia, untuk secara tajam membatasi aksi militer di beberapa daerah, mengatakan Ukraina tidak akan mengurangi upaya pertahanannya.

Rusia dan Ukraina telah mengadakan negosiasi damai di sebuah istana Istanbul. Presiden Zelensky mengatakan Kyiv tidak melihat alasan untuk percaya pada kata-kata dari beberapa perwakilan Rusia.

"Kami dapat mengatakan bahwa sinyal yang kami terima dari pembicaraan itu positif, tetapi mereka tidak meredam ledakan peluru Rusia," ujarnya, seraya menambahkan Ukraina hanya bisa mempercayai hasil nyata dari pembicaraan itu, melansir Reuters 30 Maret.

Lebih jauh Presiden Zelensky, terlepas dari janji delegasi Rusia, "situasinya tidak menjadi lebih mudah. Tentara Rusia masih memiliki potensi yang signifikan untuk melanjutkan serangan terhadap negara kita," tukasnya.

"Oleh karena itu kami tidak mengurangi upaya defensif kami," tegas Presiden Zelensky.

perundingan damai ukraina rusia
Presiden Erdogan berpidato di depan delegasi Ukraina dan Rusia di Istanbul. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)

Ditekankan olehnya, agar kesepakatan damai berhasil, pasukan Rusia harus pergi dan tidak ada kompromi pada kedaulatan serta integritas teritorial Ukraina.

Dia juga menyerukan sanksi yang lebih keras terhadap Rusia dan mengesampingkan gagasan tindakan hukuman saat ini dicabut, sampai perang usai dan keadilan telah dipulihkan.

Diberitakan sebelumnya, Kabar positif datang dari Istanbul, Turki tempat pembicaraan damai Rusia dan Ukraina digelar Hari Selasa, dengan Rusia berjanji mengurangi operasi militernya dan Ukraina mengusulkan status netral.

"Untuk meningkatkan rasa saling percaya dan menciptakan kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut, mencapai tujuan akhir dari menyetujui dan menandatangani (sebuah) kesepakatan, keputusan dibuat untuk secara radikal, dengan margin besar, mengurangi aktivitas militer di arah Kyiv dan Chernihiv," ujar Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Fomin di Istanbul.

Sementara itu, Usulan Ukraina pada pembicaraan tersebut adalah yang paling rinci yang telah ditayangkan oleh kedua belah pihak secara terbuka.

Negosiator Ukraina mengatakan, di bawah proposal mereka, Ukraina akan setuju untuk tidak bergabung dengan aliansi atau menjadi pangkalan tuan rumah pasukan asing, tetapi akan memiliki keamanan yang dijamin dalam hal yang mirip dengan 'Pasal 5', klausul pertahanan kolektif NATO.

perundingan damai rusia ukraina
Perundingan damai Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki. (Sumber: Presidency of The Republic of Turkiye)

Dalam hal ini, Ukraina mengidentifikasi Israel dan anggota NATO Kanada, Polandia dan Turki sebagai negara yang dapat membantu memberikan jaminan tersebut. Rusia, Amerika Serikat, Inggris, Jerman dan Italia juga bisa memberikan jaminan.

Usulan itu akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Krimea yang dicaplok Rusia, dan hanya bisa berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap, kata para perunding.

Adapun mengenai nasib wilayah Donbas tenggara, yang Rusia tuntut agar Ukraina diserahkan kepada separatis, akan disisihkan untuk dibahas oleh para pemimpin Ukraina dan Rusia, tambah mereka. Setiap kesepakatan damai akan membutuhkan referendum di Ukraina.

"Jika kita berhasil mengkonsolidasikan ketentuan-ketentuan kunci ini, maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," ujar delegasi Ukraina Oleksander Chaly.

"Kami tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing di wilayah kami, serta mengerahkan kontingen militer di wilayah kami, dan kami tidak akan masuk ke dalam aliansi militer-politik," katanya. Latihan militer akan dilakukan dengan persetujuan negara-negara penjamin.