Bagikan:

JAKARTA - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin bersama jajaran personel Provos Polres Metro Jakarta Pusat mengecek kondisi lantai 2 dan 3 Pasar Tanah Abang Blok G, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juli, siang.

Ketika memasuki Pasar Tanah Abang Blok G, Kombes Komarudin langsung menyusuri sejumlah lantai. Ketika berada di lantai 2 dan 3, aparat Kepolisian memperhatikan satu persatu material bangunan dan los pedagang yang terbengkalai itu.

"Kondisi di sini memang gelap, kalau untuk jadi tempat narkoba sepertinya tidak ya. Karena yang seperti kita ketahui bahwa untuk pakai narkoba butuh pencahayaan dan di sini kondisi gelap. Kecil kemungkinannya tempat ini jadi pakai narkoba," kata Kombes Komarudin kepada VOI di lokasi, Kamis, 13 Juli.

Pasca ramainya pemberitaan tentang ditemukan botol air mineral yang didesain diduga menjadi alat hisap sabu, Perumda Pasar Jaya pun melakukan penutupan akses pagar pintu masuk ke lantai 2 dan 3.

"Beberapa akses juga sudah ditutup di sini. Dan hanya ada satu akses untuk bisa ke masjid atau ke atas," katanya.

Selain itu, Polres Metro Jakarta Pusat dan Polsek Metro Tanah Abang juga melakukan aksi bersih-bersih di lantai 2 dan 3, Pasar Tanah Abang Blok G. Kegiatan bersih-bersih tersebut merupakan program Polri di seluruh Indonesia.

"Hari ini juga merupakan hari bersih-bersih Polri bersama dengan masyarakat dan elemen lainnya. Di seluruh wilayah, bahkan di Indonesia juga. Kebetulan di Kecamatan Tanah Abang, kita pusat kan di Blok G,” ujarnya.

Kombes Komarudin juga mengatakan, beberapa waktu lalu ada informasi bahwa tempat ini (Pasar Tanah Abang Blok G) jadi sarang preman dan narkoba. Namun setelah dilakukan penyelidikan dan pengecekan, polisi tidak menemukan adanya indikasi narkotika.

Botol air mineral yang awalnya diduga menjadi alat hisap sabu yang ditemukan di Blok G, tidak terbukti ada kandungan narkoba pada air di dalamnya.

Guna mengantisipasi kejadian lainnya, petugas gabungan Polres Metro Jakarta Pusat pun langsung melakukan aksi bersih-bersih terhadap debu di lantai 2 dan 3.

"Kegiatan ini didukung oleh pedagang, masyarkat dan juga pengelola. Kita berharap tempat-tempat seperti ini tidak disalahgunakan oleh aktivitas melanggar ketentuan," ujarnya.