JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengapresiasi langkah Arab Saudi menandatangani instrumen aksesi Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) yang dilakukan Menteri Luar Negeri Pangeran Faisal bin Farhan di sela-sela gelaran Pertemuan ke-56 Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) di Jakarta.
Menlu Retno mengatakan, dengan aksesi yang ditandatangani Pangeran Faisal, Arab Saudi menjadi negara ke-51 yang menandatangani TAC.
"Hal ini mencerminkan komitmen kuat Arab Saudi untuk mematuhi nilai-nilai dan prinsip-prinsip ASEAN, sebagaimana yang tertuang dalam TAC," kata Menlu Retno dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 12 Juli.
"Komitmen untuk bekerja sama dan berkolaborasi, komitmen untuk secara konsisten menegakkan hukum internasional, komitmen untuk berkontribusi berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas di Asia Tenggara dan sekitarnya," papar Menlu Retno.
Menurut Menlu Retno, nilai-nilai dan prinsip-prinsip ini menjadi semakin penting, di tengah dinamika geopolitik yang terjadi saat ini.
"Kami menyambut Arab Saudi ke dalam Keluarga ASEAN. Bersama-sama, kita harus menjadi kekuatan positif bagi perdamaian, stabilitas dan kemakmuran di Kawasan Indo-Pasifik," ungkap Menlu Retno.
"Kami menantikan KTT ASEAN-GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) di Arab Saudi pada bulan Oktober tahun ini," tandasnya.
Disusun oleh para pendiri ASEAN pada tahun 1976, Traktat Persahabatan dan Kerja Sama (TAC) bertujuan menciptakan stabilitas politik dan keamanan di Asia Tenggara, termasuk penyelesaian konflik di kawasan secara damai.
BACA JUGA:
"Kita membahas aksesi negara terhadap TAC yang kita harapkan tidak hanya di atas kertas, tetapi betul-betul diterapkan," kata Menlu Retno kemarin.
Diketahui, selain penandatanganan aksesi oleh Arab Saudi, ASEAN juga menyetujui aksesi Serbia, serta mengkaji permohonan Aljazair. Indonesia juga mengupayakan aksesi Panama, Spanyol dan Meksiko dalam KTT ke-43 ASEAN pada September mendatang.