Terdapat pada Daging, Ikan dan Telur, Nutrisi Ini Dapat Memperlambat Proses Penuaan
Ilustrasi penelitian. (Wikimedia Commons/Museum für Hamburgische Geschichte)

Bagikan:

JAKARTA - Sekelompok peneliti menemukan salah satu nutrisi yang terdapat dalam makanan yang menjadi sumber protein ini, dapat memperlambat proses penuaan.

Ini berdasarkan penelitian dan uji coba yang dilakukan tim peneliti internasional terhadap tikus dan monyet. Nutrisi tersebut dikatakan mampu memperpanjang umut sehat tikus paruh baya hingga 12 persen.

Nutrisi itu adalah Taurin. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal 'Science', menjadi dasar untuk penelitian lebih lanjut dengan uji coba terhadap manusia.

sementara penelitian akan dilanjutkan dengan uji coba pada manusia.

Pemimpin studi Vijay Yadav, asisten profesor genetika dan perkembangan di Vagelos College of Physicians and Surgeons Universitas Columbia, mengatakan: "Masyarakat manusia sedang menua. Ini terkait dengan perubahan komposisi molekuler di dalam diri kita," seperti melansir The National News 9 Juni.

"Selama 25 tahun terakhir, para ilmuwan telah mencoba menemukan faktor yang tidak hanya membuat kita hidup lebih lama, tetapi juga meningkatkan rentang kesehatan, saat kita tetap sehat di usia tua," sambungnya.

"Studi ini menunjukkan, taurin bisa menjadi ramuan kehidupan di dalam diri kita yang membantu kita hidup lebih lama dan lebih sehat," tandas pemilik sapaan akrab Dr. Yadav ini.

Taurin adalah asam amino yang ditemukan dalam daging, ikan, dan telur, berperan penting dalam mendukung kesehatan kekebalan tubuh, fungsi sistem saraf dan produksi energi.

Beberapa minuman berenergi menambahkan taurin ke dalamnya, karena hipotesis efek menguntungkannya pada kinerja mental dan atletik.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan kekurangan taurin terkait dengan penuaan. Tetap, Dr. Yadav mengatakan tidak jelas apakah itu secara aktif mengarahkan proses penuaan.

Untuk penelitian tersebut, para peneliti melihat sampel darah dan mengukur konsentrasi taurin pada berbagai usia pada tikus, monyet dan manusia.

Mereka menguji sekitar 250 tikus betina dan jantan yang kira-kira berusia 14 bulan, sekitar 45 tahun dalam istilah manusia, memberi setengah dari mereka suplemen taurin dan setengah lainnya larutan kontrol.

Tim menemukan, engonsumsi suplemen taurin meningkatkan umur rata-rata sebesar 12 persen pada tikus betina dan 10 persen pada tikus jantan.

Ini berarti tiga sampai empat bulan ekstra untuk tikus, setara dengan sekitar tujuh atau delapan tahun manusia, kata para peneliti.

Lebih lanjut, tim juga menemukan asupan harian 500 dan 1000 miligram suplemen taurin per kilogram berat badan juga dikaitkan dengan peningkatan kekuatan, koordinasi dan fungsi kognitif pada tikus.

"Kami tidak hanya menemukan hewan hidup lebih lama, kami juga menemukan bahwa mereka hidup lebih sehat," ungkap Dr. Yadav.

Tim kemudian menguji efek suplemen taurin pada monyet paruh baya dan menemukan, mereka yang meminumnya setiap hari selama enam bulan juga menunjukkan peningkatan dalam sistem kekebalan, kepadatan tulang, dan kesehatan metabolisme secara keseluruhan.

Terpisah, para peneliti kemudian melihat data dari penelitian yang melibatkan 12.000 orang dewasa Eropa berusia 60 tahun ke atas.

Mereka menemukan orang dengan kadar taurin lebih tinggi lebih sehat, dengan lebih sedikit kasus diabetes tipe 2, tingkat obesitas lebih rendah, dan tingkat peradangan lebih rendah.

"Ini adalah asosiasi, yang tidak menetapkan penyebab, tetapi hasilnya konsisten dengan kemungkinan kekurangan taurin berkontribusi pada penuaan manusia," terangnya.

Terakhir, para peneliti mengukur kadar taurin dari atlet pria dan orang yang tidak banyak bergerak yang mengikuti latihan bersepeda yang berat, sebelum dan sesudah aktivitas tersebut.

Mereka mengatakan "peningkatan yang signifikan" dalam kadar taurin terlihat pada atlet, seperti pelari cepat dan pelari ketahanan, serta orang yang tidak banyak bergerak.

"Tidak peduli individunya, semua mengalami peningkatan kadar taurin setelah berolahraga, yang menunjukkan bahwa beberapa manfaat kesehatan dari olahraga mungkin berasal dari peningkatan taurin," kata Dr. Yadav.

Berdasarkan temuan mereka, para peneliti mengatakan uji klinis anti-penuaan pada manusia, yang sudah menyelidiki obat-obatan seperti metformin dan rapamycin, juga harus menyertakan taurin.

"Kelimpahan Taurin menurun seiring bertambahnya usia, jadi memulihkan taurin ke tingkat muda di usia tua mungkin merupakan strategi anti-penuaan yang menjanjikan," pungkas Dr. Yadav.