PBB Tuduh Rusia Halangi Pemberian Bantuan untuk Korban Jebolnya Bendungan Kakhovka di Wilayah Ukraina yang Dikuasainya
Banjir di Ukraina akibat jebolnya Bendungan Kakhovka Wikimedia Commons State Emergency Service of Ukraine

Bagikan:

JAKARTA - Perserikat Bangsa Bangsa pada Hari Minggu menuduh Rusia terus memblokir pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah-daerah yang dikuasai Moskow di Ukraina timur, yang terkena dampak jebolnya bendungan Kakhovka baru-baru ini.

"Pemerintah Federasi Rusia sejauh ini telah menolak permintaan kami untuk mengakses area-area yang berada di bawah kendali militernya," kata Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Ukraina Denise Brown dalam sebuah pernyataan, melansir The National News 19 Juni.

Lebih jauh ia mengatakan, badan dunia tersebut akan terus berusaha untuk mendapatkan akses yang diperlukan.

Jebolnya Bendungan Kakhovka pada tanggal 6 Juni lalu telah membanjiri sebagian besar wilayah Kherson yang berada di bawah kendali Rusia dan Ukraina, memaksa ribuan orang mengungsi dan memicu kekhawatiran akan terjadinya bencana lingkungan.

Brown mendesak pihak berwenang Rusia untuk bertindak sesuai dengan kewajiban mereka di bawah hukum kemanusiaan internasional.

"PBB akan terus melakukan semua yang dapat dilakukan untuk menjangkau semua orang, termasuk mereka yang menderita akibat kehancuran bendungan baru-baru ini, yang sangat membutuhkan bantuan penyelamatan nyawa, di mana pun mereka berada," urai Brown.

Diketahui, para pejabat di daerah yang dikuasai Rusia mengumumkan pada Hari Sabtu, jumlah korban tewas akibat jebolnya bendungan tersebut telah meningkat menjadi 29 orang.

Sementara, pihak Kyiv mengatakan jumlah korban tewas di wilayahnya meningkat menjadi 16 orang, sedangkan 31 orang masih dinyatakan hilang.