Dua Pekan PPKM, Wagub DKI Akui Kasus COVID-19 Masih Meningkat
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Foto: Rizky/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengakui meski Penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) telah dilaksanakan dua pekan, kasus COVID-19 di DKI masih meningkat.

"Memang, di dua minggu PPKM pertama atau PSBB dari tanggal 11 sampai dengan 25 januari masih ada peningkatan kasus COVID-19," kata Riza di Balai Kota DKI, Senin, 25 Januari.

DKI Jakarta mengalami peningkatan kasus aktif COVID-19 selama dua pekan terakhir. Tercatat, kasus aktif pada 11 Januari 2021 sebanyak 17.946 dengan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 208.583 kasus. 

Sedangkan, per tanggal 24 Januari 2021, jumlah kasus aktif meningkat sebesar 34 persen menjadi 24.224, dengan jumlah kasus konfirmasi secara total di Jakarta sebanyak 249.815 kasus.

Melihat kasus yang masih meningkat, pemerintah akhirnya memutuskan untuk memperpanjang PPKM mulai 26 Januari hingga 8 Februari mendatang.

Meski demkian, Riza mengakui secepat apapun Pemprov DKI menyiapkan regulasi pembatasan, penambahan jumlah fasilitas kesehatan, hingga masifnya sanksi pelanggaran protokol kesehatan, hal tersebut hanya memberikan kontribusi pelambatan kasus COVID-19 sebesar 20 persen.

"Semuanya hanya memberikan kontribusi 20 persen terhadap keberhasilan kita memutus mata rantai penyebaran. 80 persen keberhasilan ini terletak pada masyarakat itu sendiri, yang harus selalu patuh dan disiplin terkait penyebaran COVID-19," jelas Riza.

Oleh sebab itu, Riza meminta masyarakat untuk lebih patuh terhadap protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Terlebih, terdapat peningkatan klaster COVID-19 di lingkup keluarga.

Usai libur akhir tahun hingga tanggal 17 Januari, tercatat ada 442 klaster keluarga di Ibu Kota. Sepekan kemudian, tanggal 24 Januari, klaster keluarga menjadi 566 klaster.

"Ini harus menjadi perhatian kita. Kita sekarang mendengar berita orang terpapar COVID-19 bukan lagi teman atau kenalan atau sahabat, tapi sudah masuk di lingkungan keluarga kita, bahkan tidak sedikit yang sudah terpapar di keluarga inti. Itu artinya virus semakin banyak semakin dekat. Itu artinya kita harus semakin disiplin dan semakin taat," pungkasnya.