Bagikan:

TANGERANG - Persaudaraan Alumni (PA) 212 menolak keras digelarnya konser Coldplay di Indonesia. Bahkan, Wasekjen 212, Novel Bamukmin mengatakan apabila tetap digelar, pihaknya bisa mengambil tindakan dengan mengepung bandara hingga membawa ular.

“Kami jelas tidak bertanggung jawab atas gejolak umat islam karna bisa saja mereka akan melakukan masuk ke dalam konser dengan membawa ular seperti saat akan datangnya konser Lady Gaga juga missword atau bisa juga mereka memblokir lokasi atau mengepung bandara,” kata Novel saat dikonfirmasi, Senin, 15 Mei.

Novel menjelaskan alasan menolaknya Coldplay digelar di Indonesia, karena band tersebut disinyalir mendukung adanya LGBT. Hal ini pun bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

“Kami dari PA 212 menolak konser Coldplay yang mendukung LGBT. (Karena) negara yang mayoritas penduduknya umat Islam terbesar didunia. Juga LGBT sangat bertentangan dengan nilai nilai Pancasila,” ucapnya.

Oleh sebab itu, Novel meminta kepada Pemerintah hingga kepolisian harus tegas menolak digelarnya konser Coldplay. Selain itu ia juga menghimbau kepada panitia untuk membatalkan konser band besar tersebut.

“Dan saya mengimbau agar panitia segera mengurungkan niatnya mendatangkan Coldplay karna masih banyak grup musik yang tidak beraliran mendukung LGBT dan Atheis,” tutupnya.

Sebagai informasi, Coldplay mengumumkan kembalinya mereka ke Asia dan Australia dengan pertunjukan khusus yang akan berlangsung di stadion pada November 2023, sebagai bagian dari Music Of The Spheres World Tour yang memecahkan rekor.

Pengumuman tersebut sekaligus menjadi tanda band ini akan melangsungkan pertunjukan pertamanya di Jakarta, yang digerlar pada 15 November mendatang di Stadion Gelora Bung Karno