Bagikan:

JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan, menyerahkan masalah aborsi kepada negara bagian adalah "hal yang mengerikan."

Itu disampaikannya dalam debat pemilihan presiden dengan Donald Trump di studio CNN, Atlanta, Georgia, Kamis malam waktu setempat.

"Sebagian besar pakar konstitusi mendukung Roe (v. Wade) ketika diputuskan," katanya menanggapi mantan Presiden Donald Trump, yang membela pembatalan kasus penting tersebut, melansir CNN 28 Juni.

"Gagasan bahwa mereka semua menentangnya sungguh menggelikan," kata Presiden Biden.

Ia kemudian memperingatkan agar negara bagian tidak memutuskan undang-undang aborsi.

"Gagasan bahwa negara bagian dapat melakukan ini sedikit mirip dengan mengatakan bahwa kita akan mengembalikan hak-hak sipil ke negara bagian," jelas Presiden Biden.

Presiden juga menyebutkan kasus-kasus perempuan yang hamil karena pemerkosaan.

"Itu menggelikan dan mereka tidak dapat berbuat apa-apa tentang hal itu," tandasnya.

Presiden Joe Biden menepis klaim pesaingnya, Roe v. Wade mengizinkan dokter untuk membunuh bayi "di bulan kesembilan".

Trump menyatakan, di bawah Roe v. Wade, dokter diizinkan untuk "mencabut bayi dari rahim pada bulan kesembilan, dan membunuh bayi tersebut."

"Itu sama sekali tidak benar," jawab Biden.

"Roe v. Wade tidak mengatur hal itu — bukan itu keadaannya. Hanya jika nyawa seorang wanita dalam bahaya, atau dia akan meninggal. Itulah satu-satunya keadaan di mana hal itu dapat terjadi," tandasnya.

Diketahui, Mahkamah Agung pada tahun 2022 membatalkan Roe v. Wade yang mengakui hak aborsi dan melegalkannya secara nasional dalam putusan mayoritas konservatif 6-3, membuat pertempuran atas hak aborsi bergeser ke pengadilan negara bagian.

Presiden sendiri menjadikan keputusan Mahkamah Agung untuk membatalkan Roe v. Wade, dan janji-janji Trump yang berulang-ulang untuk melangkah lebih jauh dalam membatasi akses aborsi jika dia menang pada bulan November, sebagai inti dari kampanye pemilihannya kembali.

Saat berpidato pada Maret lalu, Presiden Biden berjanji untuk mengkodifikasi perlindungan terkait aborsi yang tercantum dalam Roe v. Wade ke dalam undang-undang federal jika ia memenangkan masa jabatan kedua, tetapi ia mengakui bahwa hal itu akan membutuhkan kerja sama dari Kongres yang dikendalikan oleh Partai Demokrat.

Sebelumnya, dia juga menyerukan untuk mengkodifikasi Roe menjadi undang-undang ketika dia mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2020.