Bagikan:

JAKARTA - Dua calon Presiden Amerika Serikat, petahana Joe Biden dari Partai Demokrat dan Donald Trump dari Partai Republik, saling serang soal imigrasi, aborsi dan ekonomi di awal yang digelar oleh CNN di Atlanta, Georgia, Kamis malam waktu setempat.

Kedua kandidat tampil tanpa penonton di studio dan mikrofon mereka otomatis mati saat giliran mereka untuk berbicara belum tiba.

Ini diberlakukan untuk menghindari kekacauan yang menggagalkan debat pertama mereka pada tahun 2020, ketika Trump menyela Biden berulang kali.

Presiden Joe Biden dan mantan Presiden Donald Trump tidak berjabat tangan saat memasuki panggung debat.

Mengutip CNN 28 Juni, kedua kandidat terakhir kali bertemu dalam debat pada tahun 2020, di mana mereka tidak berjabat tangan karena protokol Covid-19.

Sebelum debat, dua ajudan lama Biden mengatakan mereka memperkirakan Biden "mungkin tidak akan" mengulurkan tangannya, dengan salah satunya mengatakan: "Dia tidak perlu melakukannya pada tahun 2020, mengapa mengubahnya sekarang?"

Memulai debat tanpa bersalaman, Biden (81) dan Trump (78) berada di bawah tekanan untuk menunjukkan penguasaan isu. Mengawali dengan tenang, Biden menyerang Trump dengan hukuman yang dihadapi mantan presiden itu terkait pembayaran uang tutup mulut kepada bintang porno Stormy Daniels.

Sebagai tanggapan, Trump mengungkit hukuman baru-baru ini terhadap putra Biden, Hunter, karena berbohong tentang penggunaan narkoba untuk membeli senjata.

"Anak saya bukan pecundang, bukan pengecut. Anda adalah pecundang, Anda adalah pecundang," kata Biden, melansir Reuters.

Ketika ditanya tentang serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Capitol AS oleh gerombolan pendukung Trump, mantan presiden itu menolak untuk menerima tanggung jawab apa pun dan mengklaim bahwa banyak dari mereka yang ditangkap tidak bersalah.

"Orang ini tidak memiliki rasa demokrasi Amerika," kata Presiden Biden.

Presiden Biden juga menyalahkan Trump karena memungkinkan penghapusan hak aborsi nasional dengan menunjuk kaum konservatif ke Mahkamah Agung AS, sebuah isu yang telah membingungkan Partai Republik sejak 2022.

Trump membalas, Biden tidak akan mendukung pembatasan aborsi dan mengatakan mengembalikan isu tersebut ke negara bagian adalah tindakan yang tepat.

Mengenai perbatasan, Trump mengatakan Biden telah gagal mengamankan perbatasan selatan Amerika Serikat, yang menyebabkan banyak penjahat masuk.

"Saya menyebutnya kejahatan migran Biden," katanya.

"Sekali lagi, dia melebih-lebihkan, dia berbohong," tepis Biden.

Studi menunjukkan imigran tidak melakukan kejahatan pada tingkat yang lebih tinggi daripada penduduk asli Amerika.

Membahas pertanyaan pertama mengenai ekonomi, Biden mengakui bahwa inflasi telah mendorong harga jauh lebih tinggi daripada di awal masa jabatannya. Tapi, ia mengatakan pantas dipuji karena telah "mengembalikan keadaan" setelah pandemi virus corona.

Sedangkan Trump menegaskan, ia telah mengawasi "ekonomi terbesar dalam sejarah negara kita" sebelum pandemi melanda dan mengatakan bahwa ia mengambil tindakan untuk mencegah kejatuhan ekonomi semakin dalam.