Jika Aksi Penolakan Konser Coldplay Tak Direspon, Granati LGBT Ancam Duduki Stadion GBK
Chris Martin, vokalis Coldplay (Instagram @coldplay)

Bagikan:

JAKARTA - Gelombang aksi unjukrasa penolakan konser Coldplay terus berlanjut sampai hari ini, Jumat, 10 November. Bahkan jika penyelenggaraan konser Coldplay tetap melanjutkan even dengan kampanye LGBT, maka Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) akan kembali bereaksi pada hari H pelaksanaan konser Coldplay.

"Kalau tidak ada respon juga, pada saat konser Coldplay, kami akan menggelar aksi siaga di sekitaran (stadion) GBK (Gelora Bung Karno)," tegas Juru bicara Granati LGBT, Novel Bamukmin kepada VOI, Jumat, 10 November.

Selain itu, Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) juga berharap jika DPD RI dapat menjadi penyambung lidah dengan menyampaikan penolakan konser Coldplay kepada Polri.

"Kami berharap DPD RI untuk menyampaikan hal ini kepada kepolisian, untuk tidak mengeluarkan perizinan terhadap konser yang jelas-jelas bertentangan dengan konstitusi kita itu," katanya.

"Kami menginginkan pertunjukkan (konser Coldplay) ini jangan sampai terjadi," pungkasnya.

Gerakan Nasional Anti LGBT (Granati LGBT) telah melakukan audiensi penolakan rencana konser Coldplay kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis kemarin, 9 November.

Granati LGBT meyakini bahwa konser Coldplay yang digelar pada 15 November 2023 nanti, akan mengisi pertunjukannya dengan kampanye mendukung LGBT.

"Kami sama sekali tidak antikonser musik, tetapi grup musik yang satu ini (konser Coldplay) memang sudah terbukti dan punya track record kampanye LGBT dimana-mana," ujar Sekjen PA 212, Uus Soliudin dalam keterangan resmi yang diterima VOI, Jumat, 10 November.